[Teaser] Thematic Apperception Night (Chapter 5)

Aku berjalan cepat menuruni tangga, melalui lobby kemudian keluar dari hotel ini, masih tak tahu akan kemana tapi kemudian aku memutuskan untuk berbelok ke kanan, berjalan di trotoar yang terbuat dari batu alam, udara siang ini tak seberapa dingin. Ohya, sepertinya aku sudah punya tujuan akan kemana. Kubuka salah satu note di handphoneku, di sini tertulis..

            King’s Rd, Wimbledon, London Borough of Merton, London SW18

Aku berjalan kaki menuju tempat itu. Meski sebagian masa kanak-kanakku ku habiskan di Amerika, England bukanlah tempat yang terlalu asing bagiku, dan tentunya ke daerah ini, Chelsea.

Drrrttt drrrrrttt.. Jessica Unnie?

“Hallo, Un, ada apa?”

“Agnete mengatakan kau sudah tidak di Prancis, benarkah?”

“Mmm, yes, Un..”

“Kemana kau, Krys?”

“Aku sedang di Chelsea, Un.”

“Chelsea? Amerika? Atau..”

“Anniya..”

“Chelsea, London?”

“Ne..”

“Dengan Ambermu itu? Aku baru tahu dia tak ada di Korea, berikan ponselmu kepadanya.”

“Dia sedang tidak bersamaku, Un.”

“Krys, biarkan aku berbicara dengan Amber.”

“Un, aku tidak bohong, aku sedang sendirian.”

Tuuuuut.. sambungan telfonnya ia matikan, aku rasa nada berbicaranya sedikit berlebihan. Tapi wajar saja jika dia marah, aku tak memberitahukannya terlebih dahulu. Aku melanjutkan langkahku, sepertinya alamat yang ku cari masih jauh.. Drrrttt drrrrttt.. Jessica Unnie menghubungiku lagi.

“Apa Amber mengganti nomer ponselnya, Krys?”

“Yes, Un.. mmm I’m sorry coz I’m not told you before I..”

“Aku minta kau pulang hari ini.”

“Tidak bisa, Un, Sorry.. Aku akan pulang dua hari lagi.”

“Aku minta kau pulang hari ini, Jung Soojung.”

“Un, kenapa kau terdengar begitu memaksa? Apakah ada yang tidak beres di sana? Semuanya baik-baik saja bukan?”

“Mmm, ya, baik-baik saja, tapi aku tak suka kau pergi hanya berdua dengan kekasihmu, kau belum cukup umur, Krys.”

“Tenang, Un, aku bahkan tak satu hotel dengannya, tak usah khawatir, aku masih bisa menjaga diriku dengan baik.”

“Kenapa kalian tidak satu hotel? Jadi selama ini kau sendirian?”

“Aku baik-baik saja, percayalah.”

“Soojung, berapa umurmu? Berapa umur Ambermu? Kalian belum cukup umur untuk bepergian terlalu jauh tanpa pendamping.”

“Aku yakin kita akan baik-baik saja, kenapa kau terdengar begitu khawatir, Un?”

“Anggap saja ini intuisi seorang kakak kandung. Bisakah kau menurutiku kali ini?”            “Aku sudah cukup sering menurutimu, Un.”

“Hhhhh.. God. Kirimkan nomer Amber kepadaku, segera!”

“Aku tidak menyimpan nomer..”

“Sweetheart, please. Kau sedang tak bersamanya, kau tidak satu hotel dengannya dan kau tak menyimpan nomornya, haruskah aku percaya?”

“Demi Tuhan aku tak berbohong kepadamu, akan ku hubungi kau kembali sekitar dua jam lagi, kupastikan Amber berbicara padamu..”

“Krys mengertikah kau jika aku sedang sangat khawatir denganmu?”

“Tidak perlu ada yang kau kawatirkan, Un, I’m fine and everything is fine too, aku akan menghubungimu kembali dua atau tiga jam lagi, I love you, Sica Unnie.”

Kali ini aku yang memutuskan sambungan telfonnya. Aku tak tahan dengan nada bicaranya, terlalu menekan, tapi dia benar-benar terdengar khawatir, entah kenapa. Mmm? Kini Unnie mengirimkan pesan kepadaku.

Mungkin aku terdengar berlebihan, tapi aku takut sesuatu yang buruk mungkin terjadi padamu, kumohon, dear.. pulanglah aku berjanji lain kali akan mengizinkanmu pergi.

 

Ya Tuhan, ketakutan yang ia rasakan sungguh tak beralasan, aku tak suka jika terus dianggap sebagai anak kecil, aku bahkan tak berminat untuk membalas pesan singkat darinya. Aku menoleh ke sebalah kanan, melihat papan alamat gedung yang ada persis di sebelah kananku.

Mwo, London SW17, aku segera berlari kecil untuk segera sampai ke gedung sebelahnya, London SW 19, 17 lalu 19? Berarti london SW 18 ada di sebrang jalan ini, aku mulai berlari kecil untuk sampai ke.. London SW18.

Oh God.. aku berdiri terpaku di depan gedung London SW18, aku berusaha maju satu.. dua.. tiga langkah, untuk memastikan gedung apa yang kulihat, kudongakkan kepalaku kepada tulisan besar di atas gedung tiga lantai ini, membacanya pelan, mengejanya satu persatu dan mulai merasa.. ketakutan.

***

 P.S.

Hwaaaa.. ini post terakhir gue numpang di WP ini, buat yang punya WP makasih ya, buat readers yang waktu itu rikues oneshoot kryber dijadiin sikuel siapa aja ayo? Makin sepi ya cuy lapak TAN gue, gakpapa kalau memang mau jadi silent readers ya mosok iya dipaksa komen, jadi sebenernya tanpa dimintapun kalau memang sincerelly mau komen ya pasti komenkan untuk TAN hahaa..

Makasih semuanya, silakeun kunjungi, mehehehehe.. ta da..

chandelierswag.wordpress.com yaaa untuk kelanjutan fanfic kryber yang berjudul Thematic Apperception Night, lapyaaaah ;D I’ll see you there!!