Vice Versa (Chapter 19)

Title : Vice Versa

Author : Navaya

Cast :

Kim Taeyeon

Jung Sooyeon

Hwang Miyoung

Kwon Yuri

Im Yoona

Seo Joohyun

Lee Soonkyu

Choi Sooyoung

Kim Hyoyeon

Genre : Drama, Romance, Crime, Mystery, Thriller

Length : Series

Song List:

Bruno Mars – It Will Rain

Madonna – Frozen

Bruno Mars – When I Was Your Man

Super Junior KRY – What If

2NE1 – Lonely

2AM – I Did Wrong

Backstreet Boys – Shape Of My Heart

The Arian – Tertinggal Rasa

Desclaimer:

This is just for fun.

Just a pure fiction story.

Imagination. Fantasy. Dream.

 

Copyright. ©Navaya 2013. All right reserved

Please, don’t try to copy this story without prior written permission from the Author.

Thanks 🙂

  – Jika cinta itu kita, maka jangan biarkan ia tiada.. –

Happy Reading

 

CHAPTER 19

Author POV

“Apa kau baik-baik saja?” Jinwoon menatap wajah gadis dihadapannya.

“Apa kau melihat aku sedang tidak baik-baik saja?” Dia balik bertanya tanpa niatan menjawab pertanyaan Jinwoon.

Sesaat Jinwoon terdiam. Matanya tetap menatap ke arah Seohyun yang kini terfokus pada piring makanannya. Tak sedikitpun berniat untuk balik menatapnya.

“Calon istrimu akan marah besar jika mengetahui calon suaminya menatap yeoja lain dengan tatapan seperti itu.” Seohyun mengangkat kepalanya dan membuat Jinwoon tersentak.

“Kau sudah tahu?” tanyanya dengan senyum canggung.

“Beritanya sudah keluar beberapa hari lalu. Kurasa kau mengajakku bertemu juga untuk memberitahukan hal ini kan? Kuucapkan selamat untuk pernikahanmu, Jung Jinwoon.” Seohyun mengangkat gelasnya dan mendentingkannya dengan gelas Jinwoon.

“Ya! Aku mengajakmu bertemu karena aku mengkhawatirkanmu. Bukan untuk memberitahukanmu berita yang tidak penting itu.” Jinwoon menyedekapkan tangannya. Menatap sebal pada Seohyun.

“Oh ya? Berarti aku salah? Mianhae.” Seohyun menanggapi santai. “Sebagai sahabatmu, kupikir kau berniat memberitahuku lebih dulu daripada memberitahu media. Tapi ternyata aku justru tahu keikutsertaanmu itu dari media. Padahal saat aku akan bergabung dengan WGM, kau adalah orang pertama yang kuberitahu.” Dia menyesap perlahan cairan wine dari ujung gelasnya.

“Tidak ada yang perlu kau khawatirkan. Aku baik-baik saja. Jika saja kau tidak memaksa, sebenarnya aku lebih memilih untuk berada di dorm.” Seohyun kini bertopang dagu menatap Jinwoon. “Aku tidak ingin menjadi wanita perusak rumah tangga orang lain.” Dia menyeringai kecil dan membuat Jinwoon membelalakkan matanya.

“Ya! Ini sungguh tidak lucu!” Intonasi suara Jinwoon berubah menjadi lebih serius. “Apa kau ingin aku jatuh cinta dengan pasanganku di WGM? Bukankah kau tahu jika WGM adalah program settingan? Kenapa kau menganggap serius hubunganku dengan pasanganku?”

“Why not?” Seohyun membalas pendek. “Bukankah akan lebih baik jika kau segera menemukan pasangan yang baik?”

“Aku tidak akan jatuh cinta jika yeoja itu bukan kau.” Jawaban tenang Jinwoon ganti membuat Seohyun tersentak.

“Ya! Kau..” Seohyun tak dapat melanjutkan kata-katanya. Apa yang Jinwoon katakan terlalu mengagetkan untuk dia dengar.

“Aku bercanda. Kau seharusnya tidak perlu kaget seperti itu. Aku hanya berpikir mungkinkah aku akan jatuh cinta pada yeoja yang berusia enam tahun diatasku? Enam tahun itu gap yang cukup jauh dan kurasa ini tidak akan mudah.” Jinwoon tersenyum sambil mengacak kepala Seohyun. Berusaha mengurai kekagetan yang masih tersisa di wajah Seohyun. Namun tak lama dia kembali menghela napas.

“Aku benar-benar mengkhawatirkanmu, Bodoh. Sebulan ini kau sama sekali tidak menghubungiku. Kurasa wajar jika aku bertanya kabarmu. Lagipula sikapmu ini tidak seperti biasanya.” Jinwoon kembali pada intonasi biasa. Berbicara santai dan to the point.

“Aku baik-baik saja. Ya, kau tahu, jika yang kau tanyakan apa aku lelah, aku memang lelah. Comeback kali ini banyak menyita waktu. Belum lagi persiapan untuk Japan Arena Tour. Kurasa setelah semua ini selesai aku butuh waktu libur yang cukup panjang.” Seohyun tergelak menyadari kata-kata yang baru dia ucapkan.

“Aku merindukanmu.” Jinwoon menatapnya lembut. “Aku benar-benar merasa kehilangan sahabatku satu bulan ini.”

Nado.” Seohyun menggelembungkan pipinya. “Mungkin kau benar. Aku.. aku hanya tidak tahu apa yang sebenarnya kurasakan. Aku tidak bisa menceritakan seperti apa kelelahan juga kebosanan yang kurasakan pada unniedeul. Mereka memiliki kelelahan dan kebosanan yang sama bahkan mungkin melebihi yang kurasakan. Itu kenapa –terkadang- dalam rentang waktu ini aku terpikir untuk meneleponmu dan memintamu menjemputku. Aku tidak peduli kau akan membawaku kemana. Setidaknya aku tahu aku masih memilikimu untuk mengeluarkan semua bebanku. Hufff.. Kurasa aku bisa gila jika terus melakukan semua ini tanpa hiburan yang berarti.”

“Jika kau tahu seperti itu, kenapa kau tidak menghubungiku?” Jinwoon bertanya dengan satu senyum tertahan.

“Karena aku tahu kau juga tengah mempersiapkan comebackmu. Kau juga pasti sibuk dan lelah dengan hari-harimu. Belum lagi persiapan WGM ini. Kurasa teleponku malah akan mengganggumu.”

Babo..” Jinwoon tertawa pelan. “Kau memiliki seluruh waktuku, Seohyunnie.. Aku akan datang jika kau membutuhkanku. Itu kan gunanya teman?”

Jinjja?” Seohyun menaikkan satu alisnya. Meragukan kata-kata Jinwoon.

Jinjja..” Jinwoon mengangguk mengiyakan.

Yaksok?” Seohyun mengulurkan kelingkingnya.

Yaksok.” Jinwoon mengaitkan kelingkingnya dengan satu anggukan mantap. “Forever and ever..”

So mushy..” Seohyun menyeringai.

Like we used to..” Jinwoon menanggapi dengan tenang.

Gomawo~”

Aniyo~ Babo..” Lagi-lagi Jinwoon tertawa melihat raut kesal Seohyun saat mendengar kata babo ditujukan untuknya.

“Hmmm.. Lalu apa yang akan kau lakukan setelah ini?” Seohyun bertanya sambil menggoyangkan gelasnya.

“Pulang.” Jinwoon tampak asyik mengunyah dessert dipiringnya.

“Bagaimana jika aku ikut kerumahmu? Sudah lama aku tidak bertemu dengan ibumu. Kurasa ada banyak hal yang akan kuceritakan pada ibumu.” Permintaan Seohyun membuat Jinwoon menghentikan gerakan tangannya yang akan mengambil makanan.

“Bukankah besok kau masih ada schedule? Tidakkah lebih baik kau segera pulang ke dorm?”

Ani.” Seohyun menggeleng. “Ini masih jam tujuh malam. Aku hanya ingin bermain bukan bermalam, Bodoh. Lagipula besok kegiatanku hanya ada latihan dan itupun sekitar jam sembilan pagi.”

Arraseo..” Jinwoon mengangguk dan mengelap bibirnya dengan serbet. Dia menyandarkan tubuhnya dan mulai memperhatikan sekeliling. Sesaat tatapannya terpaku pada satu spot di ujung ruangan. Berseberangan dengan tempatnya duduk saat ini.

“Kenapa aku tidak menyadarinya sejak tadi?” Jinwoon bergumam pelan.

Ne?” Seohyun menatapnya penuh tanya.

“Itu..” Jinwoon menunjuk dengan dagunya. Membuat Seohyun menengok ke belakang agar dapat melihat dengan jelas apa yang mengambil alih perhatian Jinwoon. “Mantan kekasihmu dengan… Ehm, –mungkin- kekasih barunya.”

***

“Kurasa aku tidak bisa menjalankan rencana gila itu.” Yoona menghempaskan tubuhnya pada kursi tempat duduknya. Menghela napas panjang sambil menatap lantai keramik restoran tempat dia berdiam.

Namja dihadapannya tertawa pelan. Menyunggingkan smirk tipis yang semakin membuat Yoona kesal. Dia tahu, sahabatnya ini akan merasa menang dengan keputusan yang baru saja dibuatnya. Tapi Yoona tidak memiliki pilihan. Dia tidak boleh egois dan memaksakan rencana gilanya itu. Apalagi disaat suasana di dorm semakin memanas dan dan membuatnya tak tenang.

Waeyo? Kupikir kau benar-benar akan mewujudkan rencana gilamu itu, mengingat kau begitu berapi-api saat menceritakannya padaku.” Dia mengambil gelas wine dihadapannya dan memutarnya perlahan. Satu gerakan yang membuat Yoona berdecak kesal karena kini dia benar-benar kalah sebelum berperang.

Yoona membasahi bibir bawahnya. Sejenak berpikir apa yang harus dia katakan pada namja yang selama ini menjadi tempatnya bersandar.

“Kau tahu, aku tidak bisa meneruskan rencana itu disaat seperti ini.” Yoona menggeleng pelan.

“Jadi kesimpulannya kau sudah menyerah untuk membuat Seo Joohyun mundur dari perang batin kau terlanjur kau ciptakan? Dan kau akan mengakui bahwa kau masih sangat mencintainya? Begitu?” tanyanya dengan raut yang semakin menyebalkan.

“Ya! Aku belum selesai. Jangan memotong pembicaraanku! Aku memiliki rencana lain yang lebih baik. Mmmm setidaknya rencana ini tidak perlu menjadikanmu kekasihku. Aku tidak ingin menambah masalah baru di dorm karena hubungan yang mendadak kudeklarasikan tanpa pendekatan.”

“Baguslah. Memang seharusnya seperti itu.” Namja itu kembali tersenyum dan menghela napas lega. “Dengan begini aku bisa berkencan dengan gadis lain tanpa perlu memikirkan rencana gilamu yang menggelikan itu, Yoong.”

“Issshhhh… Jangan senang dulu. Aku masih membutuhkan bantuanmu. Masih sangat membutuhkan bantuanmu.” Yoona menatap dengan tatapan memohon.

“Ya! Jangan memintaku untuk menjadikannya kekasihku. Kau tahu jika aku dan Joohyun-”

Baboya! Dengarkan aku!” Yoona menatap gemas. “Aku tidak bodoh! Aku tidak akan memberikan Hyunnie padamu. Tidak akan! Kau sama gilanya dengan yang lain jika berhubungan dengan yeoja. Aku tidak peduli dengan siapa kau berkencan tapi tidak untuk Joohyun.”

Namja itu tertawa geli mendengar reaksi Yoona.

“Lalu? Dengan cara apa aku bisa membantumu?” Dia menatap mata Yoona. Mencoba membaca tatapan tenang dari sosok yang biasanya terlihat bengal.

Tak lama dia menggaruk kepalanya.

Arraseo, aku mengerti. Memang tidak segila sebelumnya. Namun kurasa rencanamu itu memiliki kemungkinan yang sama-sama bisa membunuhku, Yoong.”

“Kita membantunya. Kenapa kau takut dia akan membunuhmu? Kau ini berlebihan sekali.” Yoona menyedekapkan tangannya dengan wajah tidak puas.

“Cih! Aku tak pernah menyangka berteman denganmu akan menjadi sebegini menyulitkan Yoong.” Dia mengusap pelipisnya saat melihat senyum geli terpampang di wajah Yoona.

Jebal..” Yoona menggoyangkan tangan namja itu dengan aegyonya.

Jinjja.. hentikan aegyomu itu, Babo.” Dia menarik tangannnya menjauhi jangkauan Yoona.

Jebal.. Jebal.. Jebal.. Jebal.. Jebal.. Jebal.. Jebal.. Jebal.. Jebal..” Yoona mengulang cepat kata-katanya dan membuat namja didepannya menutup telinganya.

Sikero!!!” Dia menatap kesal namun Yoona tetap melakukan aksinya.

Arraseo, Nona Im! Kau menang!” Ucapnya pada akhirnya.

Yoona mengeluarkan seringai kecil yang bermakna dalam. “Aku tahu kau tidak akan pernah mengatakan tidak padaku, Mr-”

“Unnie..” Kata-kata Yoona terpotong saat satu panggilan lembut menyapanya. Membuatnya menoleh dengan wajah berubah pucat saat menyadari siapa yang tengah berdiri disebelahnya.

“H-hyunnie.. A-apa yang kau lakukan disini?” tanyanya dengan gugup.

***

Tiffany POV

Aku terbangun dengan rasa lelah. Semalam aku kembali pulang larut. Kurasa sudah nyaris lewat tengah malam. Sengaja memang. Dan sesampainya di dorm aku tak menemukannya tertidur di sofa ruang tengah. Tak biasanya dan entah kenapa aku merasa kehilangan. Apa dia marah dengan apa yang kulakukan kemarin? Tapi kemarin dia mengatakan dia tidak akan melepasku meski dia melihatku mencium Khun Oppa.

Semalam aku memang sengaja tidak mencarinya ke kamar. Untuk apa? Toh aku masih tidak ingin melihatnya. Melihatnya membuatku merasakan perasaan tak tentu. Sebentuk perasaan yang bahkan tidak pernah kurasakan saat aku berpisah dengannya tahun lalu. Dulu aku tidak pernah membencinya. Kami berpisah karena aku yang sudah tidak bisa bertahan menjalani hubungan dengannya. Namun kini, kebohongan yang dia lakukan itu sudah menghancurkan semua kepercayaanku.

Dengan tetap meregangkan tubuhku, kulirik jam dinding dikamarku. Sudah pukul 07.00. Aku dapat mendengar suara riuh di luar. Kurasa suara itu barasal dari pantry. Aku bangkit dari posisiku dan membuka lemari pakaian. Kaos dan celana training menjadi pilihanku. Akupun bergegas masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah membersihkan tubuhku aku beranjak keluar. Aku dapat melihat beberapa memberku tengah sibuk di pantry. Kemana yang lain?

“Pagi, Unnie..” Maknae menyapaku dengan senyum manisnya.

“Pagi, Hyunnie..” Aku membalas senyumnya dan berjalan menuju pantry untuk membuat kopi. Kurasa aku membutuhkannya untuk mengurangi pening yang kini bergelayut dikepalaku. Setelah berbincang sebentar dengan beberapa memberku, kuputuskan untuk menonton TV saja. Toh tak banyak yang kulakukan di pantry. Sudah ada Hyoyeon, Seohyun dan Yoona yang akan mempersiapkan sarapan.

“Aku lelah dengan situasi seperti ini.” Aku mengerutkan dahi dan menghentikan langkahku saat mendengar suara lirih dari Sooyoung yang tengah merebahkan kepalanya di pangkuan Sunny.

Sejenak Sunny mengalihkan tatapannya dari layar game yang tengah dia mainkan. Menunduk dan menatap mata Sooyoung.

“Kalau begitu jangan dipikirkan.” Dia menjawab tenang.

Soonkyu-ah.. Kenapa sikapnya tak jauh berbeda dengan Taeyeon dan juga Hyoyeon? Jika dihadapkan dengan sesuatu yang rumit mereka cenderung berada dalam state semacam itu. Aku sendiri tidak bisa menebak dengan mudah dan pasti atas apa yang tengah mereka pikirkan.

“Bagaimana bisa aku tidak memikirkannya? Tiffany selalu pulang larut, Yuri menjadi sering mabuk dan yang lain lebih suka menginap di rumah orangtua mereka karena keadaan dorm yang seperti ini.” Sooyoung mulai menggerutu dan membuat Sunny tertawa.

Ya, kurasa sedikit banyak hal itulah yang terjadi semenjak hari dimana perang dingin diantara kami dimulai.

“Apa kau juga ingin menginap di rumah orangtuamu?” Sunny bertanya dengan raut jahil. “Jika kau ingin, kau tidak perlu memaksakan diri untuk berada di dorm.”

Ani, aku ingin bersama denganmu di dorm.” Sooyoung menggeleng cepat sambil memeluk pinggang Sunny dengan kedua tangannya.

Ya! Choi Sooyoung! Kau tak pantas bermanja-manja seperti itu. Menggelikan.

Sunny pun mencibir mendengar kata-kata Sooyoung dan kembali meneruskan permainannya. Huh, satu lagi persamaan duo danshin itu. Bersikap tenang dan malah sibuk dengan mainannya.

Jinjja.. Kenapa disaat seperti ini aku malah memikirkan kebiasaan Taeyeon?

“Sejak semalam Sica tidak mengangkat panggilanku. Aku sudah menghubungi Soojung dan dia berjanji akan memberitahuku jika Sica mengabarinya. Namun sampai saat ini tidak ada kabar darinya. Aku juga tidak tahu dimana keberadaan Taeyeon. Ponselnya mati dan tidak dapat dihubungi semalam. Dia juga tidak pulang.” Kata-kata Sooyoung membuatku mengerutkan dahi. Lebih dalam.

Jadi semalam dia tidak pulang? Pantas saja aku tidak menemukannya tertidur di ruang tengah.

“Mungkin dia sedang bersama dengan Sica dirumahnya. Menemaninya. Ya, kurasa hanya itu kemungkinan yang dia lakukan sekarang.” Aku menjawab cepat dan membuat mereka tersentak. Bahkan saking kagetnya tanpa sengaja Sunny menjatuhkan game ditangannya hingga mengenai dahi Sooyoung.

Mianhae Sooyoung-ah.. Aku tidak bermaksud mengagetkan.

Appo!!” Sooyoung menjerit sambil menutup dahinya dengan telapak tangan.

Mianhae..” Sunny tertawa dan menarik telapak tangan Sooyoung untuk mengusap dahinya yang memerah.

“Ya! Kau jangan mengagetkan! Kupikir kau setan yang mendadak datang!” Sooyoung menatap sebal kepadaku. Aku hanya menyeringai lalu duduk di seberang sofa sambil mengaduk mug berisi kopi.

“Aku jauh lebih kaget saat mendengar apa yang dia katakan. Seperti biasa, Hwang Miyoung dan sifat possesifnya.” Sunny menggelengkan kepalanya. Menunduk untuk mencium dahi Sooyoung yang masih memerah karena ulahnya.

Aku menggeleng menjawab kata-kata Sunny. Tak berniat untuk melanjutkan perdebatan. Apa yang kukatakan tadi adalah sebuah kemungkinan yang paling memungkinkan untuk mengetahui dimana keberadaan Taeyeon. Kemarin, setelah aku menolak pulang dengannya, kurasa dia pergi untuk menemui Jessie. Lagi.

“Ya! Jangan bermesra-mesraan dihadapanku!” Aku kembali protes saat kulihat keduanya tengah ber-lovey dovey dihadapanku. Berpelukan erat dengan sesekali berciuman sambil bercanda penuh keriangan. Mendengar protesku keduanya hanya menyeringai namun tak berhenti melakukan sikap mesranya. Kupalingkan wajahku dari mereka dan mulai menyelonjorkan kakiku di sofa. Jemariku bergerak menekan remote TV untuk mencari tayangan menarik pagi ini.

“Jangan cemberut seperti itu. Kau tinggal melakukan hal yang sama dengan kekasihmu. Jadi kita satu sama.” Sooyoung membalas cuek dan membuatku memberinya satu lirikan tajam. Dia hanya menyeringai kekanakan.

Ishhhh.. Apa dia lupa seperti apa keadaanku dan Taeyeon sekarang?

“Unnie.. Hari ini jam berapa kita akan mulai latihan? Kurasa kita akan terlambat.” Yoona ikut bergabung bersama kami dengan semangkuk sereal ditangannya yang langsung membuat Sooyoung bangkit dari posisi berbaringnya.

“Ya! Ya! Ya!” Yoona bergerak menjauh dan memindahkan posisi mangkuk dari tangan kiri ke tangan kanannya saat Sooyoung menangkap pergelangan tangan kirinya untuk mengambil mangkuk. Dua shikshin ini benar-benar tidak bisa diam jika sudah berhubungan dengan makanan.

“Yoong aku mau.. Sini!!” Sooyoung bergerak cepat memeluk pinggang Yoona dan membuat Yoona tak dapat bergerak. Menyerah. Dengan bibir mengerucut dia menyerahkan mangkuknya. Kurasa dia menyadari apa yang akan terjadi dengan mangkuk itu saat nanti kembali ke tangannya.

Tatapanku mulai terdistraksi melihat keduanya. Setidaknya yang mereka lakukan dapat menjadi hiburan kecil untukku yang merasa jika akhir-akhir ini dorm tak lebih dari tempat berdiam dengan penuh kesakitan.

“Enak..” Sooyoung mengacungkan ibu jarinya pada Yoona.

“Bagimu di dunia ini hanya ada dua pilihan untuk setiap makanan. Enak dan enak sekali.” Yoona mencibir ke arah dan membuat Sunny tertawa.

“Ya! Begitu pula bagimu, Yoong.” Sooyoung menjulurkan lidahnya sambil tetap menyendokkan sereal ke dalam mulutnya. Membuat Yoona menggelengkan kepala melihat tingkah unnie yang hanya berjarak tiga bulan darinya. Merelakan isi mangkuk berpindah ke dalam perut Sooyoung.

Aku tersenyum melihat tingkah mereka. Yoona cenderung mengalah pada Sooyoung jika berhubungan dengan makanan. Kini dia menyandarkan tubuhnya di sofa dan memfokuskan tatapannya pada TV yang menyala. Aku sendiri yang sudah tidak berminat melanjutkan tontonanku kini mulai memainkan ponselku.

“Ini.”

Aku menoleh ke arah sumber suara.

Yoona menengadahkan kepalanya saat dengan tiba-tiba sebuah mangkuk berisi sereal berada didepannya. Wajah anak itu.. Hahaha

“Untukku?” tanya Yoona dengan excited.

“He-eh.” Anggukan itu membuat Yoona tersenyum lebar.

Gomawo, Hyunnie.” Refleks Yoona memeluk pinggang Seohyun dan membenamkan wajahnya di perut Seohyun. Perlakuan itu kembali mengingatkanku pada Taeyeon. Sikap kekanakan itu membuatku kembali merasakan sesak dihatiku.

“Dari wajahmu aku tahu kau kelaparan, Unnie.” Seohyun tertawa kecil. Dengan lembut dia mengusap kepala Yoona yang masih membenam di perutnya. “Makanlah di meja makan.” Tunjuknya ke ruang makan.

Sampai sekarang, aku tidak mengerti kenapa keduanya berpisah disaat mereka masih bisa saling menunjukkan rasa sayang dengan begitu terang-terangan. Sebenarnya apa yang kau pikirkan saat memutuskan untuk melepaskannya, Yoong?

Yoona mengangguk dengan apa yang Seohyun katakan dan beralih menatap Sooyoung dengan senyum mengembang.

“Itu untukmu, Unnie. Habiskan saja. Aku sudah punya yang baru.” Ucapnya sebelum berjalan mengikuti langkah Seohyun yang kembali meneruskan pekerjaannya membantu Hyoyeon memasak untuk sarapan kami.

“Aku tahu.” Sooyoung menyeringai dan berbisik lirih.

Aku tahu.

Satu kalimat yang dapat kubaca dengan jelas maknanya. Makna dalam yang tersimpan dalam sebuah kalimat tanpa keterangan.

“Kau sengaja melakukannya?” Aku bertanya sambil meliriknya sekilas.

“Sengaja apa?” Sooyoung menatapku dengan gaya cuek yang membuat Sunny tertawa. Ya, dia pasti tahu kearah mana pertanyaanku tadi.

“Sengaja merampas makanan Yoona meski sebenarnya kau bisa membuat makananmu sendiri. Atau jika kau malas sebenarnya kau bisa merengek pada kekasihmu untuk membuatkan makanan yang sama. Kurasa Sunny juga tidak akan menolak. Tapi kau malah sengaja merampas makanan Yoong karena kau tahu Seohyun pasti akan menyadari perbuatanmu dan membuatkannya makanan yang sama.” Aku meneruskan ucapanku tanpa menatap Sooyoung.

Sooyoung tertawa santai seolah tak peduli bahwa aku bisa membaca semua sikapnya.

“Sejak kapan kau menjadi sedemikian pandai, Miyoung-ah?” tanyanya dengan nada menggoda.

“Sejak aku menyadari betapa bodohnya aku selama ini. Bertahun-tahun dibohongi dan dibodohi oleh orang-orang yang kusayangi juga kucintai.” Aku menjawab dalam dan membuat Sooyoung menghela napas panjang. Aku tak bermaksud mengajaknya berdebat. Apa yang kukatakan sesuai dengan apa yang kurasakan.

“Seharusnya kau tidak terus pergi dan berlari dari masalahmu sendiri. Itu tidak akan menyelesaikan apa-apa, Fany-ah. Yang ada justru malah kau semakin merasa tersakiti. Tidak hanya kau. Mungkin kau tidak sadar jika sikapmu, sikap kalian yang seperti ini pada akhirnya juga menyakiti yang lain.” Dia kembali mengatakan hal itu dengan tatapan sedih. Satu bentuk tatapan yang sering kulihat akhir-akhir ini. Satu tatapan yang tidak pernah kusuka akan bergelayut di mata memberku kini seolah menjadi makanan sehari-hari untukku.

Aku diam dan membasahi bibir bawahku. Tak ingin melanjutkan perdebatan ini. Kulihat Sunny pun tengah berusaha menenangkan Sooyoung. Mengusap lembut punggungnya dan mengisyaratkannnya untuk tidak membahas masalah itu saat ini.

Sesaat hanya keheningan diantara kami. Satu keadaan yang sebenarnya sering terjadi semenjak rahasia di malam itu terbuka.

“Makanan sudah siap!!!”

Dari ruang makan terdengar seruan Hyoyeon yang mengambil alih perhatian kami. Syukurlah, setidaknya teriakan itu menyelamatkan kecanggungan kami. Aku pun beranjak dari sofa menuju ruang makan sesaat setelah Sunny dan Youngie berjalan mendahuluiku.

“Unnie.. Palliwa.. aku sudah lapar!” Suara Yoona terdengar tidak sabaran.

“Ya! Kau baru saja menghabiskan semangkuk sereal Yoong.” Suara Hyoyeon terdengar dan membuat kami tertawa.

“Itu tadi hanya pembukaan, Unnie. Sekarang baru makan besar.” Dia menyeringai sambil memainkan sumpitnya. Tampak tak sabar melahap berbagai hidangan yang kini terpampang di meja makan.

Kami pun menghabiskan sarapan lagi-lagi dengan sedikit pembicaraan. Yang semuanya tidak terlalu banyak membuatku dapat mengeluarkan tanggapan.

“Sunny-ah, tolong bangunkan aku setengah jam lagi.” Satu suara membuat kami menoleh.

Taeyeon berdiri tak jauh dari ruang makan dengan satu tangan menenteng hoodie yang dia pakai kemarin. Tampak lelah dengan rambut berantakan. Sesaat mata kami bertemu dan aku berpaling lebih dulu. Aku tak tahu apa yang saat ini kurasakan. Apa yang sebenarnya dia lakukan semalam?

“Tidak sarapan?” Sunny menunjuk makanan dihadapannya.

“Terima kasih. Aku sudah sarapan.” Dia menjawab dengan satu senyum tipis.

“Darimana saja kau?” Hyoyeon bertanya tenang.

“Semalam ada pekerjaan yang harus kuselesaikan.” Taeyeon menjawab santai dan semoga itu ben-

“Semoga itu benar-benar pekerjaan dan bukan bermesraan dengan gadis lain di luaran.” Satu suara berat membuat kami terdiam. Yuri muncul dari belakang Taeyeon dengan langkah limbung sisa mabuk semalam.

“Setidaknya aku bukan kau yang memilih untuk mabuk-mabukan.” Taeyeon menatap tenang.

“Jadi kau mengiyakan apa yang tadi kukatakan? Memilih untuk berkencan dengan gadis lain daripada mabuk-mabukan? Menakjubkan!” Mereka kini berdiri berhadapan dan kuharap tidak ada perang  pagi ini. Kepalaku benar-benar pening dan saat ini aku tak ingin mendengar keributan.

“Kenapa kau sibuk sekali mengurusi kemana dan dengan siapa aku pergi? Tidakkah lebih baik kau pergi dan meminta maaf pada kekasihmu sendiri? Kenapa yang kau lakukan malah merusak dirimu seperti ini?”

“Kekasihku? Apa pantas disebut kekasih ketika dia lebih memilih untuk mencium orang lain disaat aku berada dihadapannya dan memohon padanya untuk berhenti?” Mata Yuri tampak berkaca-kaca.

Entah kenapa rasa bersalah muncul dengan tiba-tiba mengingat apa yang kulakukan kemarin. Aku berciuman dengan Khun Oppa dihadapannya. Apa aku pantas disebut sebagai kekasihnya?

“Seharusnya kau tanyakan itu pada dirimu sendiri. Apa kau sudah cukup pantas untuk berada disisinya setelah apa yang kau lakukan selama ini padanya? Aku tidak pernah ingin mengungkitnya, Yul. Tapi kuharap kau tidak lupa siapa yang lebih dulu mencium-”

“Kau membelanya? Kenapa tidak kau katakan saja padaku jika kau masih mencintainya? Kau cukup jujur maka selesai semua perkara.” Yuri menarik kerah kemeja Taeyeon dan membuat Sooyoung dan Hyoyeon berlari cepat ke arah mereka. Memisahkannya.

“Kenapa tidak kau katakan saja padaku bahwa kau masih mencintainya, Taeyeon-ah?” Yuri mengulang pertanyaannya dengan tatapan tajam pada Taeyeon.

“Kau tahu dengan pasti siapa yang kucintai jadi berhentilah mengeluarkan kata-kata tak berguna, Yul. Aku ingin tidur.” Taeyeon berjalan menjauhi ruang makan.

“Kenapa? Kau takut? Kau ingin pergi? Menghindar lagi?” Yuri berteriak sambil berusaha melepaskan diri dari tangan Sooyoung dan Hyoyeon. “Jika benar kau sudah tidak mencintainya, seharusnya kau mampu untuk berbicara dengan menatap mata Jessica! Seharusnya aku menyadari ini sejak semula. Kau tidak pernah bisa! Yang kau lakukan selalu pergi. Pergi dan menghindar lagi!”

Tak disangka teriakan itu membuat Taeyeon berhenti dan membalikkan tubuhnya.

“Lalu kau ingin aku seperti apa? Mengiyakan semua kata-katamu? Meladenimu? Berdebat dan bertengkar denganmu? Aku tidak menginginkan itu, Yul. Tidak disaat keadaanmu seperti ini.” Taeyeon bertutur dengan perlahan.

“Seperti ini? Seperti apa maksudmu? Aku baik-baik saja, Tae. Bahkan jika kau mengajakku ber-”

“Aku akan kembali nanti. Saat kau bisa untuk mendengar apa yang kukatakan.” Suara Taeyeon terdengar lirih. “Dalam keadaan sadar, Kwon Yuri tidak pernah mengajakku bertengkar. Jadi lebih baik kau masuk ke dalam kamar dan melanjutkan tidurmu.” Taeyeon meneruskan langkah dan menghilang di balik pintu kamar.

“Ya! Keluar! Pengecut! Kembali kau!” Yuri kembali berteriak pada Taeyeon yang entah kenapa membuatku menutup mata dan telingaku rapat-rapat.

Aku sudah lelah.. Aku benar-benar lelah..

“Unnie..” Aku membuka mataku saat kudengar suara Seohyun memanggilku.

Aku tahu saat itu sebutir kristal bening sudah membasahi pipiku dan itu membuat jemarinya bergerak untuk mengusap wajahku.

Uljima, Unnie.. Aku percaya kalian akan menyelesaikannya. Aku percaya padamu. Uljima..” Dia memelukku dan membuatku kembali menangis. Balas memeluknya dengan erat. Aku benar-benar tidak tahu apa yang harus kulakukan. Semua ini terlalu menyakitkan untukku memutuskan.

Tetap bertahan atau melepaskan.

***

Flashback…

“Aku sudah berkali-kali mengatakan padamu agar meluangkan waktu untuk beristirahat. Lihat akibatnya! Kau sampai seperti ini!” Jessica menatap tajam pada Taeyeon yang berbaring di tempat tidur.

“Hampir setiap hari kau pulang pagi. Hanya tertidur sebentar lalu berlanjut latihan dan recording acara WGM-mu itu. Belum lagi pekerjaanmu sebagai DJ. Berapa kali aku sudah mengatakan padamu untuk menjaga kesehatanmu? Makan yang benar. Tidur yang cukup. Lihat apa yang terjadi padamu saat ini? Badanmu panas sekali.” Dia mulai memarahi Taeyeon dengan wajah cemas yang sangat terlihat. Tangannya menyapu wajah Taeyeon dengan handuk basah. Membuat Taeyeon mengerang tertahan yang sayangnya sengaja Jessica abaikan.

Sudah setengah jam berlalu sejak Jessica kembali ke dorm. Dia yang baru kembali dari aktivitas pribadinya merasa terkejut saat menemukan Taeyeon berbaring sendirian dikamarnya. Biasanya Taeyeon masih berada di luar dorm. Keterkejutannya semakin bertambah saat dia mendekati kekasihnya. Dia dapat mendengar erangan lirih Taeyeon yang merasa kesakitan. Terburu dia menyibak selimut yang menutupi tubuh Taeyeon dan mengecek suhu tubuhnya. Taeyeon demam tinggi dan membuat Jessica bergerak cepat melakukan pertolongan pertama.

“Seharusnya kau menghubungiku jika keadaanmu seperti ini. Kenapa kau malah diam saja huh? Bagaimana jika terjadi sesuatu padamu saat kau sendirian?” Dia mengeratkan genggamannya dan menatap wajah pucat Taeyeon.

“Tenang saja. Aku sudah menghubungi member lainnya agar segera pulang begitu jadwal mereka selesai. Semalam kau mengatakan padaku akan pulang ke rumah jadi kupikir akan menyusahkanmu jika aku menghubungimu. Kau sudah lama tidak bertemu dengan keluargamu. Kau tentu merindukan mereka dan aku tidak ingin mengganggumu.” Taeyeon terbatuk pelan dan membuat Jessica mengusap lembut dadanya. Tertegun sesaat setelah mendengar apa yang Taeyeon katakan.

Semalam dia memang meminta ijin Taeyeon untuk bermalam di rumah orangtuanya dan kedatangannya kembali ke dorm malam ini karena dia merasakan kegelisahan yang tak berhenti. Seharian ini dia terus memikirkan Taeyeon dan akhirnya dia memilih mengikuti kata hatinya untuk kembali ke dorm. Dan benar saja. Saat ini Taeyeon jauh lebih membutuhkan keberadaannya.

“Lain kali jangan seperti ini. Apa hari ini recordingmu cukup berat? Aku akan memarahi Hyungdon Oppa karena dia tidak bisa menjagamu dengan baik.” Jessica melipat handuk ditangannya dan meletakkannya di dahi Taeyeon. “Seharusnya kau menuliskan X saat ditanya ingin berlanjut atau tidak untuk WGM dengannya bukan malah menggambar segitiga dan melanjutkan recording dengannya. Aku tidak percaya dia bisa menjagamu dengan baik.”

“Aku menerimanya agar aku tidak ditukar lagi dengan pasangan lain. Aku tidak ingin menyakitimu jika saja aku berpasangan dengan namja lain. Hyungdon Oppa adalah pilihan yang paling tepat. Kau tidak perlu dan memang tidak pernah merasa cemburu saat aku bersamanya. Kau juga akan merasa aman saat aku recording WGM dengannya. Jika kau merasa tenang, aku pun akan menjalani rutinitasku dengan tenang.” Taeyeon menjawab dengan suara parau.

“Coba bayangkan jika aku tidak dengannya? Bagaimana jika saat itu aku berpasangan dengan namja idol lainnya? Bisa-bisa aku melihatmu cemberut atau bahkan menangis setiap kali aku pergi recording. Aku tidak suka melihatmu menangis, Sooyeon-ah.” Mata Taeyeon menatap tepat pada Jessica. Namun sedetik kemudian dia memejamkan matanya dan mengerang pelan sambil memegang kepalanya.

“Apa kepalamu sakit sekali?” Jessica bertanya lembut dengan jemarinya yang mulai memijat kepala Taeyeon.

Taeyeon hanya menganggukkan kepalanya sambil mengerucutkan bibirnya.

“Kasihan sekali kekasihku..” Jessica ikut mengerucutkan bibirnya. Mempertemukan bibir mereka dalam satu kecupan cepat. Dia tertawa melihat reaksi kaget Taeyeon. Dengan lembut diciumnya pipi Taeyeon yang terasa panas. Setelah itu dia ikut berbaring di sebelah Taeyeon sambil merapikan selimutnya. Menarik tubuh Taeyeon agar berada dalam pelukannya. Taeyeon pun menyandarkan kepalanya di dada Jessica.

“Taeyeon sayang Sooyeon… 2-yeon akan selalu bersama. Selamanya..” Dia bergumam lirih dan membuat Jessica tersenyum mendengarnya.

“Jangan banyak bicara dan tidurlah. Sica Umma akan menjaga Kiddo Taenggoo disini.” Ucapnya sambil mengusap pipi Taeyeon dengan ibu jarinya.

“Maaf, karenaku kau jadi tidak pulang ke rumah.” Taeyeon memejamkan matanya. Mengistirahatkan tubuhnya yang terasa sakit.

Gwenchana, Sayang. Aku akan sangat menyesal jika aku meninggalkanmu sendirian di dorm dalam keadaan seperti ini.” Dia mengusap punggung Taeyeon. Berusaha membuat kekasihnya tertidur.

“Love you..” Taeyeon kembali bergumam sebelum tenggelam dalam tidurnya.

“Love you too..” Jessica mencium dahi Taeyeon dan mengeratkan pelukannya.

“Aku tidak terpikir bahwa kau memikirkan perasaanku sampai sejauh ini. Maafkan aku yang selalu memarahimu. Maafkan aku yang selalu menjadi beban pikiranmu. Aku mencintaimu, Sayang..” Jessica mengusap lembut wajah Taeyeon. Mendaratkan satu kecupan di puncak kepalanya. Ikut memejamkan mata dengan tetap memeluk Taeyeon erat-erat.

***

Author POV

Not alone, you’re not alone~ Dare ka wo omokotode

Not alone, shinjitsu.. Omitsuketa toki

Konna feeling wo, nanto yobebaii

Precious things in we

 

Bunyi ponsel membuat Jessica mengerang dibalik selimut yang menutup penuh tubuhnya. Dengan malas dia membuka mata dan mencoba menajamkan pengelihatannya. Menatap tajam menyusuri sekelilingnya. Dia tidak ingat sudah berapa lama dia berada di tempat ini. Semalam dia kembali dalam keadaan setengah mabuk. Langsung menuju kamar ini. Kamar dimana dulu menjadi tempat dimana Taeyeon menghabiskan waktu dengannya. Merebah di tempat tidur yang biasa Taeyeon gunakan dan memeluk bantal kesayangannya.

Jessica menghela napas panjang. Menyadari apa yang baru saja menyapanya di dalam mimpi.

Masa lalunya..

Jessica kembali memimpikannya. Memimpikan waktu-waktu dimana dia dan Taeyeon masih bersama. Berulang kali dengan banyak peristiwa hampir di setiap malamnya. Membuatnya menggila karena pertempuran hati yang semakin tak menentu. Antara dia, Taeyeon, Yuri juga Tiffany. Semua ini membuatnya ingin berlari dan menyembunyikan diri.

Jika saja dia bisa..

 

Now I see, soudayo.. Dareka o zutto zutto

Aishi, te mitai.. Tomotteta kara~

Not alone, not alone.. tarubasho I’m not you So I’m not alone~)

Not alone.. Nagareru, namidatte saemo (Namidatte saemo~)

Kimi no dane, saita hana nano (Oh woah~)

So I’m not (So I’m not) So I’m not (So I’m not)

Mou I’m not~ Alone… oh oh oh ah~

 

Suara ponsel kembali mengambil kesadarannya. Sesaat dia mengusap wajah dan memijat perlahan kepalanya yang terasa berat. Dengan gerakan pelan dia bergerak mengambil ponsel. Mendesah saat melihat siapa yang menghubunginya. Namun tak urung dia menekan tombol hijau dan menjawab panggilan itu.

“Dimana kau?” Suara di seberang sana bertanya tenang.

“Dorm.” Jessica menjawab malas.

“Dorm?” Suara di seberang sana terdengar bingung. “Ahhh arraseo.”

Wae?” Jessica kembali berbaring dan menyembunyikan tubuhnya dibalik selimut.

“Kenapa kau tidak datang latihan?”

“Aku tidak ingin.” Jessica menguap dan mengusap ujung matanya yang berair.

“Kau boleh saja bersikap kekanakan tapi tidak disaat seperti ini. Apa kau lupa jika hari ini adalah hari dimana The Hunter akan melakukan aksinya?” Suara itu mulai terdengar serius.

“Iyakah? Aku tidak tahu.” Jessica menjawab dengan nada acuh. “Aku tidak membuka pesan yang dia kirimkan. Bahkan akan lebih baik jika aku yang menjadi sasarannya saat ini. Melenyapkanku dari dunia tentu akan menjadi satu hal yang melegakan untuk semua.”

“YA!” Suara teriakan itu membuat Jessica menjauhkan telinganya dan mendengus kesal. “Haruskah kau juga mengajakku bertengkar di saat seperti ini? Kau pikir hanya kau yang terluka? Hanya kau yang merasa-”

“Kau dan Taeyeon pasti bisa menyelesaikannya. Aku tidak peduli.” Jessica memotong kata-kata manitonya dengan terburu. Tak ingin mendengar lebih jauh tentang apa yang terjadi dalam hubungan percintaannya akhir-akhir ini.

“Apa kau masih bisa untuk tidak peduli jika sasaran kali ini adalah kekasihmu sendiri?” Pertanyaan itu membuat degup jantung Jessica berdetak cepat.

Yuri..

“Jangan mempermainkanku! Yuri sudah menjadi sasaran pada pesan yang dia kirimkan sebelumnya. Kau pasti sengaja membohongiku.” Jessica menaikkan suaranya. Perpaduan antara kegelisahan dan juga penolakan yang kini terjadi di dalam hatinya.

Tidak mungkin Yuri.. Ini tidak mungkin terjadi.. Tidak lagi..

“Apa untungnya aku membohongimu? Apapun yang kulakukan tidak akan berpengaruh pada kehidupan percintaanmu. Kwon Yuri dan Choi Sooyoung. Keduanya adalah member digrupku dan kini dua nama itu yang menjadi sasaran yang tersembunyi dibalik pesan The Hunter. Kau dapat menemukan sendiri kebenaran yang kukatakan jika kau membuka pesan yang dia tinggalkan.” Suara itu berucap sabar dan membuat Jessica tersadar.

“Kau tahu aku juga tidak menginginkan situasi semacam ini. Mengalahlah untuk sekali ini saja. Hubungan kita terlalu dalam untuk bisa diuraikan hanya karena kesalahpahaman. Aku tahu kau tidak benar-benar membencinya. Kau tidak benar-benar ingin pergi dari kami semua. Aku percaya padamu, Jessica. Kita bisa melewati semua ini jika bersama.”

***

Tiffany POV

Gwenchana?” Satu suara lembut membuatku mengangkat kepala. Menatap sepasang mata cokelat yang menatapku khawatir. “Wajahmu terlihat pucat. Jika kau sedang tidak enak badan lebih baik kau-”

“Aku baik-baik saja.” Aku memotong ucapannya meski apa yang dia ucapkan adalah benar. Berusaha menjauhkan kepalaku dari jangkauan tangannya yang ingin mengusap dahiku. Mengecek suhu tubuhku.

Aku tidak ingin dia menyentuhku. Lagipula aku tidak ingin dia menyadari suhu tubuhku yang kini menghangat. Kepalaku juga terasa semakin menyengat. Kurasa aku kelelahan. Aku lupa sudah berapa malam kuhabiskan di luar. Mungkin ini adalah akibat karena aku terlalu sering berkeliaran.

“Benar kau tidak apa-apa?” Dia bertanya dengan suara dalam. Aku dapat membaca kekhawatiran dari nada suaranya.

“Apa menurutmu aku akan baik-baik saja setelah apa yang telah kau lakukan padaku?” Aku tak dapat menolong. Aku tahu yang baru saja kukatakan akan menyakitinya. Tapi semua itu keluar begitu saja. Aku tak dapat mengontrolnya. Masih terlalu sakit bagiku untuk dapat memaafkan kesalahannya.

Meski tidak melihatnya, aku dapat mendengar hela napas yang dia keluarkan. Dia tidak berkata apa-apa dan itu membuatku lega. Sebenarnya aku tidak ingin terus berdebat dengannya.  Membiarkan dia tidak berbicara denganku terlalu lama itu jauh lebih baik. Untukku dan terutama untuknya. Aku pun kembali terfokus dengan partitur dan lirik lagu ditanganku. Membiarkannya tetap berdiri disebelahku dengan tatapan yang aku tahu pasti masih terarah padaku.

“Tidakkah lebih baik jika kau kembali ke tempat dudukmu dan menghapal lirik lagu ini? Tentu kau tidak ingin latihan kita berikutnya akan seburuk sebelumnya.” Aku menunjuk kertas milikku. Lirik lagu Lost In Love yang akan kunyanyikan dengannya untuk performance selanjutnya.

Aku tidak tahu apa yang akan terjadi saat latihan berikutnya. Mengingat pada latihan sebelumnya dia nyaris menghancurkan lagu itu karena berkali-kali salah menyanyikan liriknya. Aku tidak tahu ada apa dengannya. Ingatannya memang buruk, tapi kurasa lirik lagu ini tidak sulit untuk dihapal.

Arraseo.” Dia menjawab pendek dan membalikkan tubuhnya. Kembali pada tempat duduknya dan membolak-balik kertas yang kini berada dalam genggamannya.

Hhhhh.. Aku tahu hal ini akan terjadi. Setiap kali aku menyakitinya, pada detik yang sama aku pun tersakiti karena ulahku sendiri. Aku tidak pernah membiarkan Taeyeon terluka. Tidak saat dia bersamaku. Tapi kini… dalam waktu kurang dari satu bulan, aku sudah berkali-kali melukai hatinya. Setiap harinya.

Sudahlah..

Lebih baik jika aku memfokuskan diriku pada lembaran kertas yang berisi list lagu yang akan kami nyanyikan saat Japan Arena Tour nanti. Hal itu jauh lebih penting dibandingkan membiarkan kepalaku terus memikirkan masalah yang tidak jelas akhirnya.

Babo! Jika kau ingin tidur lakukan dikamarmu. Sana kembali ke dorm.”

Aku kembali mengalihkan tatapanku saat mendengar seruan Sooyoung. Tak jauh dariku,  Sooyoung tampak mengacak kepala Taeyeon yang tertidur dengan posisi merebah di sofa.

“Pinjamkan aku bahumu.” Dia menyeringai sambil mengusap matanya. Tangannya menarik Sooyoung untuk duduk disebelahnya.

Sesaat Sooyoung melirik ke arahku. Aku tahu dia melakukan itu bukan untuk meminta ijinku tapi lebih kepada ingin melihat reaksiku.

Ya, Sooyoung tidak akan meminta ijinku karena dia adalah salah seorang memberku yang paling tidak peduli dengan semua hubungan yang terjadi diantara kami. Maksudku, dia bisa dengan bebas mengekspresikan dirinya dengan menggandeng, merangkul, memeluk bahkan mencium siapapun diantara kami. Tak peduli bahwa masing-masing dari kami memiliki pasangan. Baginya kami adalah keluarganya dan Sunny adalah wifey-nya.

Sooyoung dan Sunny…

Entah seperti apa aku mendeskripsikan hubungan keduanya. Mereka yang terbaik dan yang terhangat diantara kami. Pasangan yang paling sering terlihat membaur dengan semua pasangan yang ada. Meski begitu tak sekalipun kutemukan permasalahan besar menimpa keduanya. Bukan tidak ada, kurasa pernah ada, hanya saja keduanya menyelesaikannya dengan cara yang berbeda dengan pasangan lainnya.

Meski begitu, jangan ditanya seperti apa pasangan ini saat menggila. Hampir setiap hari mereka terlibat percekcokan. Entah itu karena Sunny yang cenderung cuek atau Youngie yang senang menjahili Sunny. Selama ini dapat dikatakan jarang jika percekcokan yang terjadi diantara mereka dikarenakan pihak ketiga. Bahkan beberapa waktu lalu saat Youngie berkali-kali terlibat rumor dengan para aktor itu, Sunny menanggapi dengan tenang dan –kurasa- dia bahkan tidak peduli. Walaupun keduanya memang jarang menunjukkan momen-momen dalam acara-acara kami, aku tahu, mereka berdua adalah yang terbaik jika menyangkut menjaga dan mempertahankan hubungan mereka.

“Dimana yang lain?” Aku dapat mendengar suara Taeyeon yang tengah berbicara pada Sooyoung.

“Yoona, Sunny dan Hyoyeon sedang membeli snack. Sedangkan yang lain mungkin di toilet atau masih bersama manager.” Sooyoung mengusap kepala Taeyeon yang bersandar dibahunya.

“Dimana Yuri?” tanyanya dengan lebih spesifik.

Mwoya? Untuk apa dia menanyakan Yuri? Apa dia ingin melanjutkan apa yang terjadi pagi tadi di dorm?

“Dia masih bersama Seobaby. Kurasa akhir-akhir hanya Maknae yang sering menemani Yul minum di malam hari.” Sooyoung tertawa pelan.

“Maknae? Minum?” Taeyeon mengerutkan dahi dengan raut serius.

“Menemani minum, Babo. Bukan ikut minum.” Sooyoung menepuk kepala Taeyeon dan kudengar dia terkekeh karena ulah Sooyoung. “Setidaknya jika berhadapan dengan maknae, Yuri tidak akan segila saat dia berhadapan dengan member lainnya.”

Taeyeon mengangguk mengiyakan.

“Apa setelah ini kau ada acara?” Taeyeon kembali bertanya sambil membolak-balik kertas ditangannya.

Aniyo. Kurasa setelah latihan hari ini aku akan beristirahat di dorm bersama yang lain.” Sooyoung menyandarkan punggungnya dan memejamkan matanya.

“Baguslah.” Taeyeon menanggapi singkat.

“Promo I Got A Boy ini benar-benar menguras tenagaku. Jika saja performance kita tidak dipotong sedemikian rupa, kurasa kita benar-benar akan kehabisan napas di atas stage. Ini karena durasi yang lama atau karena aku yang sudah semakin tua?” Sooyoung tiba-tiba mengubah topik pembicaraan.

“Mungkin benar. Semua karena kau memang sudah semakin tua.” Taeyeon mengalihkan tatapannya dari kertas-kertas itu dan menyeringai nakal pada Sooyoung. “Mengingat MVnya saja berdurasi lebih dari lima menit, kurasa wajar jika kita mudah lelah saat melakukan full performance.” Taeyeon kembali terfokus pada kertas-kertas dihadapannya.

“Jika sesuai dengan performance, seharusnya MV kita tak sampai lima menit, Taeyeon-ah. Apa kau lupa jika 30 detik diawal hanya menyorot kegiatan kita di dalam ruangan tanpa dance atau nyanyian sama sekali? Jika kita melakukan full performance pun tak sampai lima menit dan ditambah potongan ditengah lagu jadi kurang lebih hanya 3,5 menit. Kurasa kita memang kurang berolahraga makanya kita menjadi cepat lelah.” Sooyoung menjabarkan dengan detail dan membuat Taeyeon mengerutkan dahi.

Nonsense.. Pembicaraan dua orang ini sungguh awkward dan melompat-lompat. Kurasa Sooyoung tengah mempertimbangkan untuk membuka obrolan lain yang lebih dalam. Sama halnya dengan saat dia sengaja mengganggu Yoona untuk melihat reaksi Seohyun pagi tadi.

“Ya! Jangan berputar-putar seperti itu. Apa yang sebenarnya ingin kau tanyakan?” Taeyeon menegakkan tubuhnya dan menatap intens pada Sooyoung.

Sooyoung sedikit memaksakan senyumnya dan menggaruk bagian belakang kepalanya.

“Apa kau tahu dimana Sica?” Sooyoung menurunkan intonasinya dan bertanya to the point. “Aku sudah mencoba menghubunginya namun tak sekalipun dia mengangkat panggilanku.”

Aku tahu Sooyoung melakukan itu agar aku tidak mendengar pembicaraan mereka. Tapi percuma. Dalam keheningan seperti ini suaranya yang nyaris berupa bisikan masih dapat kudengar dengan jelas.

Benarkah jika semalam kau bersama Jessie?

“Dia juga tidak mengangkat teleponku.” Jawaban macam apa itu? Sooyoung menanyakan keberadaan Jessie bukan bertanya apa kau menghubunginya atau tidak.

“Kau tidak menjawab pertanyaanku.” Sooyoung kini menatapnya serius. “Tak ada satupun panggilan dari para member yang dia jawab, Taeyeon-ah. Benarkah kau tidak tahu dimana keberadaannya saat ini? Sebenarnya semalam kau berada dimana?”

Dia tersenyum tipis. Satu senyuman yang tidak kumengerti apa maksudnya.

“Jika aku mengatakan aku tidak tahu, apa kau akan mempercayaiku?” Dia menatap mata Sooyoung. “Lalu apa yang akan kau lakukan jika benar aku mengetahui dimana keberadaannya?”

“YA! Jangan mempermainkanku!” Sooyoung berteriak keras dan membuat Taeyeon tertawa.

“Aku tidak tahu dimana dia.” Taeyeon menjawab tenang. “Biarkan saja. Jung Sooyeon sedang menikmati hidupnya yang kini tampak seperti ninja.”

“Apa tidak sebaiknya kita mencarinya? Mungkinkah dia menginap di aparteman Minyoung Unnie?” Sooyoung bertanya ragu.

“Mungkin saja. Siapa yang tahu? Dimanapun dia berada saat ini, itu adalah tempat yang terbaik untuknya. Kurasa percuma mencari orang yang tidak ingin dicari. Kita menemukannya pun tidak akan mengubah apa-apa.”

“Kenapa kau selalu bersikap dingin padanya? Kurasa sekarang kau sudah tidak lagi memiliki alasan untuk menarik ulur hubunganmu dengan Sica. Semua sudah tahu seperti apa masa lalumu dengannya. Tidakkah kau mengkhawatirkannya? Bagaimana jika terjadi sesuatu dengannya? Kau tahu kan keadaannya saat ini-”

“Aku akan menemukannya.” Taeyeon memotong kata-kata Sooyoung. “Aku pasti dapat menemukannya. Sooyeon sudah dewasa dan dia akan baik-baik saja, Sooyoung-ah. Percayalah padanya.” Sudah kuduga dia tidak akan membiarkan Jessie pergi begitu saja. Mengingat apa yang terjadi dengan mereka kemarin, aku tahu Taeyeon masih dan selalu memperhatikan Jessie. Tapi kenapa dia bisa seyakin itu?

Apakah kau sangat mengenalnya hingga kau bisa mengatakan hal itu, Taeyeon-ah?

“Unnie.. Lihat apa yang kubawa!” Yoona muncul dengan riang dan mengacungkan kantong plastik yang dibawanya. Sooyoung dan Taeyeon menolek serempak.

ICE CREAM!!!!” Keduanya berteriak dan menghampiri Yoona dengan bungkusan plastik berisi ice cream ditangannya. Berlari mengejar Yoona yang sengaja menghindar dari Sooyoung dan Taeyeon yang begitu ingin menangkapnya.

“Ya! Jangan berlarian dalam ruang latihan atau aku akan mengambil kembali semua ice cream itu.” Peringatan Sunny langsung membuat ketiganya berhenti. Ganti bergerombol sambil berlompatan meneriakkan ice cream berkali-kali. Satu pemandangan yang sebenarnya kurindukan. Pemandangan hangat yang dulu selalu membuatku tersenyum setiap kali melihatnya. Namun kini tidak lagi. Melihat Taeyeon sama dengan mengiris kembali lukaku. Berkali-kali dan semakin menyakiti.

“Sudah kuduga akan seperti itu reaksi mereka. Seharusnya kau tidak membiarkan Yoong membawa bungkusan plastik berisi ice cream. Itu sama saja dengan memancing keributan dalam ruang latihan.” Hyoyeon menggelengkan kepalanya dan berjalan mendekatiku. Dibelakangnya Sunny mengikuti sambil tetap mengawasi ketiga memberku yang bisa kapan saja kembali berulah.

“Kau ingin yang mana?” Hyoyeon berdiri dihadapanku dan menyodorkan kantong plastik lain. Sedangkan Sunny sudah duduk manis disebelahku. Asyik dengan satu cup ice cream ditangannya. Aku melongok untuk melihat isi kantong plastik yang Hyoyeon ulurkan. Berbagai jenis ice cream dapat kupilih dan membuat tanganku terulur mengambilnya.

Srek!

Belum sempat aku mengambil salah satunya, sebuah tangan menyambar cepat kantong plastik itu dan membuat kepalaku menengadah. Menatap sepasang mata yang kini juga tengah menatapku.

“Kau sedang sakit. Akan lebih baik jika kau memilih susu dibandingkan ice cream.” Taeyeon menyodorkan sekotak susu padaku.

Aku benar-benar tidak mengerti dengan sikapnya ini. Kurasa beberapa detik yang lalu aku masih melihatnya melompat kegirangan bersama Yoona dan Sooyoung karena ice cream. Namun kini dia sudah berada dihadapanku dengan sekotak susu.

Aku tak mempedulikan apa yang dia ucapkan dan memaksa mengambil kantong plastik ditangannya. Sekali lagi aku mengabaikan keberadaan juga kata-katanya. Dengan gerakan tenang aku mengambil satu bungkus ice cream dan membukanya.

Aku dapat menangkap gerakan tangan Taeyeon yang kini mengusap wajah dengan gelisah. Dia tak lagi berkata-kata dan berjalan kembali menuju sofa. Masih dengan menenteng kotak susu ditangannya. Baru kusadari dia sama sekali tidak menggenggam cup atau stick ice cream. Dia tak mempedulikan keriuhan yang terjadi di dalam ruangan dan kembali menekuni tabletnya. Entah apalagi yang dia kerjakan saat ini.

“Sampai kapan kau akan terus menolak permintaan maafnya?” Aku menoleh mendengar suara Sunny. “Dia sudah berusaha untuk bicara dan menjelaskan semuanya. Tidakkah kau berpikir bahwa Taeyeon juga terluka?”

Tanpa perlu Sunny bertanya, aku tahu aku sudah melukainya. Sekali lagi melukainya.

“Aku mungkin sudah gila jika berada diposisinya. Taeyeon juga manusia, Fany-ah. Sekeras apapun dia mencoba menyimpannya, mencoba menahannya, akan ada waktu dimana dia menyerah dengan sendirinya. Dia juga pasti lelah dengan situasi ini. Kau sudah melihatnya sendiri. Dia bahkan tanpa sadar membuka lukanya saat recording Sketchbook beberapa hari lalu. Kurasa cepat atau lambat dia akan sampai di batas pertahanannya.” Seolah pertanyaan tadi tak membutuhkan jawaban, Sunny memakai earphonenya. Kepalanya mengangguk-angguk mengikuti irama lagu sambil tetap menyendok ice cream ditangannya.

Aku tertegun sesaat mendengar kata-katanya dan menatap pada Hyoyeon. Dia tersenyum dan mengangkat bahu. Satu tanda bahwa dia mengembalikan semuanya padaku. Membuat tatapanku kembali pada Taeyeon yang masih disibukkan dengan tabletnya.

“Unnie..” Taeyeon mengangkat wajahnya mendengar panggilan itu.

“Tangkap!” Mendengar aba-aba itu refleks Taeyeon bergerak cepat menangkap bungkusan ice cream yang Yoona lemparkan padanya. Bibirnya tampak membuka hendak memarahi Yoona sebelum akhirnya dia mengurungkan niatnya saat dilihatnya Yoona tengah berlari menghampiri Seohyun dan Yuri yang baru saja masuk ke dalam ruangan.

“Hyunnie.. untukmu..” Yoona menyodorkan cup ice cream rasa vanilla pada Seohyun.

Gomawo, Unnie..” Seohyun tersenyum dan mulai membuka penutup ice cream.

“Untukku mana?” Yuri menadahkan tangannya ke arah Yoona.

“Aku tidak memiliki ice cream rasa wine ataupun rasa minuman beralkohol lainnya, Unnie. Jadi tidak ada ice cream untukmu.” Yoona menyeringai dan berlari menjauh sebelum Yuri berlari mengejarnya.

“Ya! Awas kau, Yoong!” Yuri mengacungkan kepalan tangannya pada Yoona yang berlari menjauh dengan tawa khasnya.

“Sooyoung Unnie.. Bantu aku!! Jangan biarkan Yuri Unnie mendapatkan bagiannya.” Yoona berlari mendekati Sooyoung. Ketiganya kini berkejaran sampai akhirnya mereka saling menimpa di lantai ruangan. Tumpang tindih dengan tawa keras sambil tetap berebut ice cream seperti anak kecil. Lagi-lagi pemandangan yang biasa terjadi di dalam ruang latihan. Hanya saja sudah beberapa minggu ini terasa berbeda. Terasa hampa.

Aku tetap menatap ke arah Taeyeon. Sedikitpun dia tidak terganggu dengan keributan yang tengah terjadi. Tetap berkutat dengan tabletnya. Sesekali tampak mengangguk dengan bibir bergerak menyenandungkan lagu tanpa suara. Kurasa dia menuruti apa yang tadi kukatakan untuk menghapal lagu dan berhenti menggangguku.

***

Author POV

Taeyeon masih memfokuskan tatapannya di layar tablet. Pembicaraannya tadi dengan Sooyoung seolah memberinya suatu pencerahan yang tidak dia pikirkan sebelumnya. Sesuatu yang kembali mempercepat degupan jantungnya. Sekilas dia melirik jam yang melingkar ditangannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 13.50.

Apa yang saat ini terjadi sudah berada dalam rencananya. Tepat pada pukul 14.00, dia harus memastikan semua member berada dalam satu tempat yang sama dan tak terpisah di luaran. Dia dan manitonya sebisa mungkin mengatur semua ini agar terlihat apa adanya. Membuat mereka tetap berada dalam ruang latihan. Terutama untuk Yuri dan Sooyoung sebagai kandidat utama dari sasaran The Hunter, menjadi perhatian utama Taeyeon saat ini.

Ya, pada akhirnya mereka memutuskan bahwa lirik ‘Let’s bring it back to 140’ yang ada dalam lagu kiriman The Hunter dan MV I Got A Boy merupakan pesan yang dapat menunjukkan waktu juga sasaran dari permainan kali ini. Pada menit ke 1:40 MV tersebut merupakan bagian yang dinyanyikan oleh Sooyoung dan Yuri. Namun entah kenapa, pada menit-menit terakhir Taeyeon merasa gelisah dan memutuskan untuk kembali mengeceknya lewat MV.

Pada MV perpindahan di menit 1:40-1:41 itu cukup tipis dan bisa menunjuk pada tiga orang. Sunny, Sooyoung dan Yuri. Namun jika aku hanya terfokus pada suara di lagu, maka menit 1:40 itu milik Sooyoung dan Yuri. Tapi bagaimana jika menit 1:40 yang dimaksud ini tanpa menggunakan video 30 detik yang ada diawal dan hanya fokus pada suara? Bukankah sejak awal pesan dari The Hunter memang hanya terfokus pada suara?

Taeyeon mulai memainkan jemarinya untuk mengulang MV tersebut.

Jika 1:40 yang dimaksud adalah tanpa video 30 detik yang ada diawal, maka aku harus memajukan video ini dan terfokus pada 30 detik setelah 1:40. Itu berarti..

Jemari Taeyeon menarik durasi MV hingga 30 detik di depan. Tepat pada menit 2:10. Dia menghela napas saat menyadari pada bagian itu hanya ada suara musik dan gambar saat mereka melakukan cobra dance bersama-sama.

Apa mungkin mereka akan meledakkan kantor ini hingga dapat membunuh kami semua? Aniyo, jika benar yang mereka lakukan seperti itu, mereka tidak akan berhasil karena Jessica sedang tidak berada di tempat ini. Saat ini formasi kami tidak langkap dan… Eh-

Sejenak Taeyeon berhenti berpikir. Dia berusaha menghilangkan pemikiran buruk yang baru saja terpikir dikepalanya. Ragu dia kembali menyetop video MV itu pada menit ke 1:40 lalu menarik mundur hingga 30 detik ke belakang. Tepat pada menit 1:10.

Tipis..

Pada layarnya terlihat video tengah merekam bagian dimana mereka melakukan dance bersama namun saat itu suara dan wajah Jessica yang terdengar disana. Pada menit ke 1:10 yang hampir berpindah pada menit 1:11.

Jangan-jangan.. Tidak mungkin..

PRANG!!

Disaat bersamaan suara pecahan itu membuat Taeyeon tersentak dan menoleh. Tak jauh darinya Yuri tengah berjongkok di sebelah dispenser dan memunguti pecahan gelas yang tak sengaja dia jatuhkan.

“Ya! Apa yang kau lakukan? Apa kau masih mabuk, huh?” Hyoyeon bertanya dari tempat duduknya.

“Aku sadar secara penuh Hyo. Aku hanya tidak tahu kenapa tadi genggamanku mengendor dan gelas itu terlepas begitu saja dari tanganku.” Ucapnya dengan tetap memunguti pecahan gelas. Menatap Hyoyeon dengan senyum nakal yang membuatnya lengah.

“Akh!” Yuri memekik kecil saat jari telunjuknya tak sengaja tergores pinggiran pecahan kaca yang tajam. Seketika itu darah segar muncul dari lukanya.

“Isshhhhh jinjja..” Yuri mengibaskan tangannya namun Seohyun menahan tangan Yuri. Dengan lembut dia menghisap jari telunjuk Yuri yang terluka dan menepuk lengannya.

“Kau benar-benar seperti anak kecil, Unnie. Harusnya kau berhati-hati dan tidak membiarkan jarimu terluka.” Dia menggelengkan kepalanya dan menuntun Yuri agar mengikutinya untuk membersihkan luka.

Sesaat Yoona terpaku pada tempatnya. Ada perasaan aneh yang tiba-tiba menyelinap dihatinya saat dilihatnya Seohyun begitu memperhatikan Yuri.

Jika saja malam itu kau tidak mengalami kecelakaan, aku bahkan tidak yakin Joohyun akan menjadi kekasihmu. Maafkan aku. Aku harus mengatakan hal ini padamu. Aku hanya ingin kau menyadari. Sejak awal kau bukan satu-satunya pilihan, Yoong.

Kata-kata itu kembali terngiang di kepala Yoona. Kata-kata yang membuatnya nyaris terjaga semalaman. Membuatnya kini membeku pada tempatnya.

Sesaat Taeyeon melirik ke arah Yoona yang menatap Seohyun dan Yuri tanpa berkedip. Tak seberapa lama dia mengerang pelan dan tanpa sadar memijat pelipisnya. Peristiwa tadi membuat rasa gelisah semakin kuat menyelubungi hatinya.

Ada yang mengganjal. Ada yang salah dalam analisisnya. Diam-diam dia merogoh tasnya. Mencari ponsel untuk menghubungi Jessica.

“Taeyeon-ah..” Panggilan Hyoyeon membuat Taeyeon menoleh.

Ne?” Taeyeon mengangkat wajahnya dan menemukan Hyoyeon tengah berdiri sambil menunjuk ke arah meja. “Ponselmu berbunyi.”

Taeyeon mengerutkan dahi. Berusaha mengingat kapan dia menaruh ponselnya disitu. Dia pun bangkit dan berjalan mendekati meja yang berada tepat di sebelah Tiffany. Dia membasahi bibir bawahnya saat menyadari satu nama dan sebuah foto kini terpampang jelas pada layar ponselnya. Sekilas dia melirik kepada Tiffany yang masih mencorat-coret kertas lagu ditangannya. Mustahil jika Tiffany tidak melihatnya dan itu bisa saja semakin membuatnya tenggelam dalam kesalahpahaman. Namun sekali lagi Taeyeon tidak mempunyai pilihan. Dia mengambil ponselnya dan berjalan keluar ruangan.

“Siapa yang meneleponnya?” Sunny membuka sebelah earphonenya dan bertanya pada Hyoyeon.

Hyoyeon menatap ragu dan melirik sekilas pada Tiffany. Sejenak mempertimbangkan untuk menjawab jujur atau mengatakan bahwa dia tidak tahu untuk menyelamatkan satu perasaan.

“Sooyeon.” Tiffany menjawab pendek dan bangkit dari posisinya. Mengambil tas tangannya lalu berjalan menuju pintu.

“Kau mau kemana?” Pertanyaan Sunny menghentikan langkahnya.

“Kembali ke dorm.” Dia menjawab pasti dan berjalan keluar tanpa menoleh lagi.

***

“Dimana Fany Unnie?” Seohyum bertanya pada Hyoyeon saat kembali setelah mengobati luka Yuri.

“Dia sudah kembali ke dorm.” Hyoyeon menjawab sambil merapikan barang bawaannya.

“Apa tidak sebaiknya kita menyusul? Aku khawatir dengan keadaan Fany Unnie. Sejak semalam dia terlihat pucat. Tadipun badannya menghangat.” Seohyun memandang unnie-unnienya.

Klek!

Pintu ruangan kembali terbuka. Taeyeon masuk dan berjalan cepat mengambil tas tangannya.

“Mmmm.. Aku pergi dulu. Sampai jumpa nanti malam.” Dia berpamitan cepat dan tersenyum sekilas pada member-membernya sebelum kembali menuju pintu keluar.

“Kemana dia?” Sooyoung menatap daun pintu dimana Taeyeon sudah tidak terlihat dari pandangan.

Molla.” Yang lain menjawab kompak.

“Ck, anak itu selalu saja seenaknya.” Sooyoung merogoh kantong sweater dan mengeluarkan ponselnya. Jemarinya bergerak cepat menekan nomor yang sudah dihapalnya diluar kepala.

“Ponselmya sibuk. Kemana sebenarnya dia pergi?” Sooyoung menggembungkan pipinya dan tetap berusaha menghubungi Taeyeon.

“Sebaiknya kita kembali dan menemani Tiffany di dorm.” Hyoyeon bergerak lebih dulu. Mengambil tasnya dan menarik tangan Seohyun untuk mengikutinya. Seohyun menurut tanpa berkata-kata. Dia mengikuti langkah Hyoyeon setelah menyambar tas tangannya.

“Yul!! Kajja!!” Hyoyeon memanggil Yuri yang juga memilih untuk ikut bersamanya.

Setengah berlari, Yuri mengambil tasnya. Bergerak menyusul Hyoyeon dan Seohyun. Membuat Yoona lagi-lagi menghela napas panjang saat didapati gadisnya kini begitu jauh dari jangkauan tangannya.

“Kau ikut mobilku atau Hyoyeon?” Sunny menepuk punggung Yoona. Menyadarkannya dari lamunan.

“Aku ikut denganmu, Unnie.” Yoona menjawab cepat dan membuat Sooyoung menatap kepadanya.

“Hyunnie bukan tipe ideal Hyoyeon ataupun Yuri, Yoong. Santai saja.” Sooyoung berjalan mendahului sambil tertawa keras.

“Isshhh kau ini..” Yoona bergumam kesal melihat tingkah Sooyoung.

“Jangan dengarkan dia. Youngie memang suka mengganggumu.” Sunny mengusap punggung Yoona dengan satu senyum tenang. “Kajja, Yoong.”

***

“Aku memberimu dua belas jam untuk menyelamatkannya. Selamatkan dia atau kau tidak akan pernah lagi melihatnya di dunia. Kau ingin dia mati dengan cara apa? Aku akan mengiyakan tanpa sungkan.”

Suara di seberang sana membuat Taeyeon mengepalkan telapak tangannya. Digenggamnya erat ponsel Jessica yang kini berada ditangannya.

Dia terlambat menemui Jessica. Terlambat untuk menahannya tetap pada tempatnya. Jessica sudah berada jauh dari dorm saat menghubunginya. Dengan membawa kesalahan analisis yang sama dengan apa yang Taeyeon lakukan sebelumnya. Mengira bahwa Yuri dan Sooyoung adalah sasaran sebenarnya.

Entah dengan cara apa Jessica menyadarinya. Dia kemudian bergerak cepat dengan mobilnya. Berusaha menuju pada tempat dimana Taeyeon berada dan berkumpul dengan member lainnya. Hanya saja semua itu tidak tepat pada waktunya. Tidak tepat karena dialah sasaran yang sebenarnya. Membuat Taeyeon yang saat itu tengah melakukan pembicaraan dengannya menjadi panik seketika. Terlebih karena pada akhirnya pembicaraan mereka di telepon terputus tanpa jeda. Menyisakan nada sibuk yang membuat Taeyeon terburu masuk ke dalam ruang latihan dan mengambil semua barang-barangnya. Pergi begitu saja.

Dan disinilah dia pada akhirnya. Di pinggir sebuah jalan besar dimana mobil Jessica terparkir dengan pintu terbuka dan ponsel yang tergeletak tanpa pemilik yang sesungguhnya. Satu tanda yang membuat Taeyeon menyadari bahwa Jessica kini tengah berada dalam bahaya.

“Tidak akan kubiarkan dia kembali bermain dengan kematian. Aku akan melindunginya.” Taeyeon berucap pasti.

“Baiklah kita lihat saja nanti. Kau tentu tahu kemana kau harus pergi setelah ini.” Dan pembicaraan itupun terputus tanpa memberi Taeyeon waktu untuk bertanya.

Taeyeon mengusap wajahnya. Tak dapat dipungkiri saat ini mentalnya tengah dijatuhkan serendah-rendahnya. Ini bukan hal mudah. Sekali lagi, ini tidaklah mudah. Jessica sudah berada di tangan mereka. Video singkat yang berada dalam ponsel Jessica sudah menunjukkan bahwa semua ini bukan permainan biasa. Ini adalah pertaruhan nyawa.

Taeyeon kembali masuk ke dalam mobilnya. Membawa semua barang-barang Jessica dan menaruhnya pada kursi penumpang disebelahnya. Dia kembali menyalakan mesin mobil dan melirik sekilas jam tangannya. Tak banyak waktu tersisa. Dengan tetap mengemudi, satu tangannya bergerak cepat menekan sebuah nomor yang paling memungkinkan untuk dapat menjadi tangan kanannya.

“Dimana kau?” Taeyeon menggigit bibir bawahnya dan kembali menguji kelihaiannya mengemudi.

“Dorm.” Jawaban itu membuat Taeyeon menarik napas lega.

“Masuklah ke dalam kamarku. Ambil ransel hitam yang kutaruh di samping tempat tidurku juga hoodie hitam yang kutinggalkan. Buka-”

“Ya! Apa yang sebenarnya sedang kau lakukan? Kau tahu aku paling tidak suka jika kau mulai menyuruhku macam-macam tanpa penjelasan. Lagipula-”

Sikero! Dengarkan aku dan jangan memotong kata-kataku. Ambil dompet pasporku dalam laci meja di samping tempat tidur dan pergilah ke bandara. Sekarang!”

“Paspor? Jangan bercanda! Untuk apa kau ke bandara?”

“Aku akan menjelaskannnya nanti. Aku harus pergi secepatnya. Jessica dalam bahaya!” Taeyeon melongok keluar jendela. Berdecak kesal karena kini dia terjebak dalam traffic jam.

Wae? Apa yang terjadi dengannya? Bukankah sasaran-”

“Jessica adalah sasaran yang sebenarnya dan mereka sudah mendapatkannya!” Taeyeon membuka amplop dimana secarik kertas berisi pesan lain yang sempat dia abaikan. Berusaha mempelajarinya dengan cepat dan menarik arti dari setiap simbol yang tertera disana. Menatap sebuah pusat dari semua tanda yang membuatnya berakhir dengan menepuk dahi karena gemas.

Mwoya? Bagaimana bisa? Lalu apa yang akan kau lakukan di bandara?”

“Jangan banyak bertanya, lakukan saja seperti apa yang kuminta.” Taeyeon menjawab keras. Ini bukan saatnya dia bisa bersikap manis menjawab semua pertanyaan yang bisa membuat pertahanannya semakin berantakan.

“Ya! Aku mencemaskanmu! Setidaknya kau katakan padaku, kemana kau akan pergi?”

“Jepang.” Taeyeon menjawab pasti.

“Aku akan pergi ke Jepang.”

***

TBC

P.S.

Sepertinya akan seru jika next chapter ada special NC. Hehehe

Lets see.. ^^

Duh! Ini chapter panjang.. Jadi maapin ye kalo ada typo,, pasti itu terjadi dengan tidak sengaja..

Sorry lama Guys.. Gue punya banyak alasan kenapa ini chapter timbul tenggelam.

Pertama gue keasyikan nonton RM dan bacain FF orang, jadi males deh buat nulis beginian. Kedua gue ngebut nuntasin 3 jilin Conan. Makin males deh buat nulis. Giliran gue udah niat nulis, guenya malah sempet sakit unyu-unyu gitu. Sakit-sakit ala bocah yang nggak ada kece-kecenya deh. Kelar sakit gue dihadepin sama laporan kerjaan yang lebih banyak dari biasanya. God.. Help me! Hahaha dan berakhir dengan gue sakit lagi gara-gara numbuh gigi..

Okeeeehhh.. mungkin terdengar aneh, tapi numbuh gigi itu bener-bener nggak enak dan bikin gue demam beberapa hari. Haaha

Segitu aja yeee..

Selamat UN buat yang UN..

Selamat UAS buat yang UAS..

GOOD LUCK!!!

Berdoanya yang kenceng ya, Guys.. hehhe

Buat gue sih selamat melanjutkan RM dan baca FF orang lagi.. Tapi kali ini gue akan berusaha apdet lebih cepat dari sebelumnya..

Lebih cepat, Guys!!

Lebih cepat!!!

So so so fighting!!!

Selamat menikmati!!

Sampai jumpa!!!! ^^

 

92 Comments (+add yours?)

  1. soft
    Apr 14, 2013 @ 23:40:17

    wokeh ijin save,., heheh

    Reply

    • soft
      Apr 15, 2013 @ 00:38:27

      fanny benar2 ga ngeliat ke sungguhan taeng,.,tapi namanya juga yang berbicara perasa’an mungkin dia masih memerlukan waktu,.,

      hmm sica kenapa masih bermimpi tentang taeng dan kembali pada masa lalunya,., aku juga masi bingung apakah taengsic masi saling mencintai,.,

      dan yang terakhir kenapa sica jadi sasarannya,., help help help sica,., taeng help sica,.,

      Reply

  2. -santique-
    Apr 14, 2013 @ 23:45:43

    Horeee update juga ternyata,,,
    Ninggalin tanda dulu ahh

    Reply

    • -santique-
      Apr 15, 2013 @ 09:57:33

      oke jdi skrng jessica yg jdi targetnya…
      Bwt jessica kecelakaan aja thor trus dia hlng ingatan deh biar dia gk inget ma sakit hatinya dia ats prbwtan yultae…hehe tpi gak mgkn jga yaa??
      Taeyeon awas aja klo km gak bisa slmtkan jessica,,
      Bwt yul jgn mabuk2n mulu dan & fany jgn nghndr muluu..
      Yoong cembukor yaa,,ciieee
      Oke di tunggu NC & chap 20 thor.SEMANGAT

      Reply

  3. AULIA NUR IHSANI-NIN (@burhanuaulia)
    Apr 15, 2013 @ 00:10:28

    lanjutkan 😀

    Reply

  4. nuriiiin
    Apr 15, 2013 @ 00:37:28

    hah? #mukabengong
    oke gw g ngerti knp jessica.. gw buka videonya berkali2 dan ttp g ngerti.. apa lo mau berbaik hati ngejelasin knp targetnya jessica di chap berikutnya? mau lah ya.. pake NC kan? harus jelas ye.. *gw berasa bego,sumpah hahaha*

    apa perasaan gw doang ato ada yg sedikit brbeda dari gaya nulis lo? dikit sih.. dikiiiiit bgt hahahaha #tidakmenjelaskan

    well, knp gw g tertarik ngomentarin taeny ya? hahaha paling jg ujung2nya dua2nya balikan lagi.. yoonhyun masi tetep unyu deh.. gw suka chodingnya yoong di sini, bner2 hiburan

    btw, gw buka wepe lo hampir seharian, dan kyknya lo apdet di menit2 trakhir y? dasar, wkwkwkwk

    Reply

    • Lisa
      Apr 15, 2013 @ 08:33:35

      gue setuju ama loh mam… emang ada yg beda ama gaya tulisan si nenek…gue kira emang mut gue lagi ga beres ajah gara2 subuh baca tau nya lo jg ngerasa gitu..hehe

      Reply

  5. byun913
    Apr 15, 2013 @ 01:15:24

    slah nebak.lgi..sasaran ny sica…taeng smoga kmu dpt nyelamatin sica…
    ttap msi edsi galau y…

    Reply

  6. mrz_love_taeny
    Apr 15, 2013 @ 01:49:06

    Ninggalin jejak dulu

    Reply

    • mrz_love_taeny
      Apr 15, 2013 @ 14:59:43

      Oke ane males klo ngebahas tentang cerita cinta mereka yg ribet ruwet bikin orang mumet ._.
      stubborn fany kembali lg dan ane paling benci ma fany yg kyk gitu terserah deh ye gmn fany k tae asal jgn nyesel aja ntar akhir2nya smp nangis2 darah *evil smirk*
      kekeke

      ehm mulai chap yg lalu ngerasa klo korbannya si jenong klo gk si ppany ntah knp bs nebak gitu tanyakan perasaan ane karena selalu perasaan ane yg berbicara*bahasanye :p* tp parahnya nih epep smp kebawa mimpi n dimimpi ane yg jd korban si jenong n ternyata beneran jenong yg jd korban*curhat*
      meeenn ntah sejak kapan ane bs nebak korban d nih epep dr mimpi
      kekeke

      oke back to topic kyk nya minggu lalu analisis ku tentang kotak trus ada lingkaran hitam d dalamnya betul tuh aku nebak jepang tp tae n manitonya bilang itu stop *yeeeeiii akhirnya ane bs lbh pinter dr tae xD*
      tp yg ane bingungkan adalah sama lagu2 yg mengelilingi itu smua,apa maksud lagu itu adalah cara the hunter mau nyelakain sica…? !
      disengat lebah,ditimbun d salju,ditabrak taxi,dicelakain d taman bunga matahari,dicelakain d perpus?*oke ini pemikiran yg bodoh dr ane :p*

      143 jg berperan penting mungkin maksud dr the hunter adalah dia ngincar orang yg dicintai tae walaupun jenong cm ex nya tae tp tetep dia prnh ada hubungan cinta ma tae
      *analisis lg ntah masuk akal or gk xD*
      oke sekian cuap2 dr saya maaf jika kepanjangan n banyak ngawurnya
      -bye- :p

      Reply

  7. NN
    Apr 15, 2013 @ 02:00:55

    tinggalin jejak dlu

    Reply

    • NN
      Apr 18, 2013 @ 17:28:55

      pernasaran thor gimana taeng nyelamatin sica sampe ke jepang lg.maaf komen nya telat chapter sebelumnya juga gak semapat komen

      Reply

  8. Nagin Ular Berbisa
    Apr 15, 2013 @ 02:43:45

    SeoRi moment = Yoona Broken Heart *kayaknya* :p
    A-yo Taeyeon!!!!
    demi Jung Sooyeon bersemangatlah…
    author juga semangat^.,^

    Reply

  9. Tareetaree Lezthare
    Apr 15, 2013 @ 03:11:28

    Ini menyakitkan T_T.
    Fany, sumpah tega nia caramu menjadikan diriku pelampisan cinta mu agar dia kembali padamu tanpa peduli sakitnya aku.
    -sudah cukup bye!-

    Reply

  10. Lisa
    Apr 15, 2013 @ 04:11:57

    buka lapak….’0′

    Reply

    • Lisa
      Apr 15, 2013 @ 08:39:07

      man…gila jepang…tar makin ruet dah parah pasti pada mikir yang engga engga tuh..-_-”

      duh itu kenapa pas part2 duo makne pada nanggung gitu..gila penasaran gue…>,<

      duh…buat YUL…PANY…JEJES ama TAENG…belum bisa banyak komen gue..-_-"

      dan kenapa jejes…(?????+)

      DOR……. #NC

      Reply

  11. Q-SONE
    Apr 15, 2013 @ 04:16:52

    Annyeong ,,,,
    Comment ku ilang mulu ,,, U,u

    – – – – – – – –
    Ckckck,,, Yul brenti mabok napa ya,cri aja yng laen,,,kkee
    Hmmm, Miyoung Sikap mu memang Wajar sekali,,, Trus aja sperti itu,,,*Smirk

    Tuh kan, target nya akan brobah,,
    Aku yakin bnget ,dan skrang Sica udh kdua kalinya ya,,,,,

    NC-Next Chapter ,,,,,hhah,, Yng kmaren aja blom d kerjain,,,
    Akankah aku bisa aaa???? U,u

    Oke deh d tunggu,,,
    Semangaaaaaaat

    Reply

  12. Mheme
    Apr 15, 2013 @ 04:24:17

    janji ya kak, bkalan cepat 😛
    tegang bacax 😀
    g sbar nunggu 😀

    Reply

  13. aleeliu
    Apr 15, 2013 @ 04:56:31

    Nek lo apdetnya kemaleman =,= alhasil subuh2 gue dapet yg begini haha gpp lah seenggaknya ini bisa jd semangat buat gue yg hari ini mau UN 😀

    Ugh stubborn fany, stop it hwang, it’s hurting both of you,, haha gue gereget pas yul ama tae lg panas2, dalem hati gue teriak2 ‘ayo brantem!’ tp tetep yah tae dan stay calm attitude nya :/

    keliatan bgt tengsik msh saling mencintai, tp gabisa nyalahin mreka jg sih, Sica Umma still misses her Kiddo haha udaaah yulti jadian ajaaaa kan impas haha rempong bgt deh :3

    Jadi apakah yg akan terjadi pada sica? apa sica akan di jual di jepang? ato sica dijadiin sushi di jepang? *apadeh* haha poor sica, taeee buruan selametin emak mu, gue gamau kehilangan tante jenong tercinta secpet ini~ 😀

    Reply

    • nuriiiin
      Apr 16, 2013 @ 07:38:53

      Dijadiin sushi?? Oke itu serem tapi gw ketawa bacanya XD hahahahaha geblek

      aah lee, lo insap y?? Akhirnya lo sayang jg sm jessica..wakakakak

      Reply

  14. opie eyek
    Apr 15, 2013 @ 05:00:48

    hmmmm lebih nyimak hubungan para rf daripda si hunter wkeekeke…. Yes si yoong cmburu dan gw ikud deg deg gan waku yuri yg di bilang korban brikutnya wuuiiihhhh

    Reply

  15. Taengoo887
    Apr 15, 2013 @ 05:35:21

    Annyeong…#lambai2imut
    Oke! Akhirnya lo update sblm UN n neomu gomaweo… tp yang kagak enak ujungnya lo mau ngasih NC lg dek… Gw udah ngeprediksi keundae jebaalll… Jgn ngasih NC dsaat UN bisa rusak konsentrasi gue ngawas.#itusihderitague
    Hwuueehhh…

    Sumpah!
    Gue suka bgt scene soosun kapel apalagi yg sunny ngjatohin stik game-nya tepat djidat soo. Konyol abis n shubuh2 gue nahan diri kagak ngakak.
    Taeny, gue rada was2 sm hubungan mrk yg rapuh n tae yg g bs natap sica.
    Apa tae msh bimbang soal prasaannya sm sica?
    Oke kita liat nti…
    Pye pye…

    Reply

  16. lunaRFtaeny
    Apr 15, 2013 @ 05:42:54

    Frustasi sama TaeNy, terlbh lgi Fany. Sikap Yoona, semoga itu pertanda baik untuk YoonHyun.
    Ahhhhhhhh, Sica…. Taeng-ah selamatkan Sica, selamatkan Sica.

    Reply

  17. Renitasone
    Apr 15, 2013 @ 05:43:09

    Si pembuat rencana disini sebenernya siapa…hubungan soshi masik cangung .dan belum selesai masalahnya..

    Reply

  18. heartbreaker
    Apr 15, 2013 @ 05:55:12

    pertanyaanku adalah maksud dari si yoong bukan satu-satunya pilihan?,, apa seobaby punya cinta yang lain??.oh bingung.
    sica diculik te hunter n dibawa ke jepang?. apa di korea dah ga ada tempat eksekusi?? atau the hunter maw ngedate berdua ma sica di disneyland?..
    taeny kapan balikannya??

    Reply

  19. gorjes spazer
    Apr 15, 2013 @ 06:30:49

    wah sica maw d apain?next chapter y d tggu secepatnya….thx.

    Reply

  20. Tri Abiyyah Sone
    Apr 15, 2013 @ 06:47:27

    gw bener” nggak suka sama gambar bendera Jepang kemarin, n akhirnya it jadi masalah besar..
    gw LS tp gw jg suka 2yeon, jd please bnget jgn sakiti sica.. 😥

    kalo ut di chap ini gw agak ngerasa aneh *nggak tau y kenapa aneh
    gw ngerasa kyak bkan kak aish yg nulis, berasa beda *kbnyakan baca conan kali y
    gw jg nggak sengaja ketemu typo, tp it nggak masalah kalo chap ny panjang…^^

    ut chap dpn kyaknya gw harus mikir keras deh.. hahhahah
    tp gw juga harus hati” sama update yg katanya “lebih cepat dari sebelumnya”..

    Reply

  21. taengppany
    Apr 15, 2013 @ 06:55:11

    Wah sica ternyata sasaranya, thor pengen sih sasarannya fany gitu hehe
    Itu jangan bilang kalau dulu yuri suka sama seohyun?atau pas yoong mutusin hyunnie, yuri bilang gitu biar yoona ga jadi putus?
    Chapter depan jangan NC bisa dong?

    Reply

  22. ysowon
    Apr 15, 2013 @ 07:02:48

    update juga akhirnya..
    thanks thor.. 😀

    Reply

  23. Naa Noo
    Apr 15, 2013 @ 07:03:03

    Next chapter NC? Woilaaaa…. Gue kangen NC! *eh*

    Sooyeon-ah… Tenanglah. Jangan khawatir, pangeran Taengoomu yang gagah perkasa (?) Dan unyu akan segera menyelamatkanmu. Hahahaha…. *ketawa pahlawan bertopeng*

    kalo Ppany sudah tidak ada niatan balik sama Taeng yasudahlah yaaaa…… Taeng masih bisa kok cari yang lain. Sini Tae, sama gue.. *rentangkan tangan* *siap meluk*

    HAHAHAHAHA!

    Ditunggu ya Thor. NCnya. AHAHA

    Reply

  24. YoonAddict
    Apr 15, 2013 @ 07:28:51

    Wooww.. Ngapain tae ke jepang ??
    Berasa gitu sakit yang dialami taeny.. Tapi fany nya sih.. Uda tau sakit bukannya maafin aj.. Hadooohh ƪ(‾ε‾“)ʃ

    Reply

  25. prillyties
    Apr 15, 2013 @ 07:29:36

    huh jujur kak, aku kesal ama chap ini, pertama kenapa harus jessie jadi sasaranya huh, kedua fany selalu menghindar terus dari tae bisakah dia menyelesaikan masalahnya dengan tae secepatnya, dan yg terakhir kenapa harus ada nc ? >< akh apakah chap selanjutnya chap terakhir? huh tapi terima kasih udah update kakak, 🙂

    Reply

  26. soshilovestoryfanfic
    Apr 15, 2013 @ 08:29:49

    makin danger aja nih cerita.
    belibet dan ruwet.
    membuat tertekan aja setiap nurunin scrool.
    paranoid krn ada ‘bencana’ yg mgkn terselip. =_____=

    buruan update Aish.
    hwangtaeng. 9( ^o^)9

    Reply

  27. Hwang ajeng
    Apr 15, 2013 @ 09:06:26

    lagi2 Taeng salah nganalisis ._.
    bingung deh sama fany tuh sebenernya apaa maunya, haha masih bimbang mungkin yaa kak ._.
    chap berikut pasti keren nih. okelah, ditunggu apdetanya 😀 semangaaaat 😀

    Reply

  28. taegangers
    Apr 15, 2013 @ 09:08:40

    Kog bsa Jessie?! Aiiiiihh bingung, krain Yuri ato Soo. Mga dia gpp dh, tae cpet slmtkan Jessie loe!

    Oh tiffany, engkau mkin cntik aj dgn kcuekan loe ke tae, haha.. Gue hrap trus2an sprt it, klo prlu jgn blikan ampe ending.. Yuhuhu..

    Reply

  29. blackpearljess^^
    Apr 15, 2013 @ 09:34:47

    Sumpeh nih prasaan jd ga enk bngtt pas sica msh mimpiin tae,, seolah2 yuri tuh ga ada artiny bngtt d hati sica,, *apadah bhsa ny* tp bnr2 ga enk bngt deh, yul mah sgitu menggila ny ke sica, sica kya gtu ke tae,,
    udh lah taesic n yulti aj,, stress deh gw… 😀 *korban delusi*
    Wkwkwkkkkkkk…

    Part brkutny lebih cepat k?
    Lebih cepat, guys!!
    Lebih cepat!!!
    wkwkwkkkk,,,
    Okedeh d tunggu y kk,,^^
    mksh..

    Reply

  30. Hwang Muttiffany
    Apr 15, 2013 @ 10:00:02

    kantongin dlu

    Reply

  31. satriani
    Apr 15, 2013 @ 12:25:29

    tes..tes..tinggalin sidik jari doeloe..

    Reply

    • satriani
      Apr 15, 2013 @ 12:58:08

      annyeong….

      ekhm!! jadi target sebenernya itu ssica?kenapa bisa?padahal aku dah yakin banget klo next target itu yuri….#oh god ada apa dgn otakku akhir-akhir ini?
      klo misalkan taeng berhasil nemuin ssica d jepang nih,apakah ssica bkl nyanyi ‘im in love with the hero’ ga ya buat taeng?wkwkwk…

      kak aish,aku tau knapa hub.taenyulsic masih gelap gulita..*mau tau ga?

      coz R.A Kartini belum nerbitin buku d korea,jadi medem terus deh hahaha #sory gaje#
      nextnextnext NC?????eeemmm siap ga siap kudu d siap-siapin ini mah..
      OK!!! FIGHTING!!!

      Reply

  32. elishita6
    Apr 15, 2013 @ 13:12:38

    “Jika saja malam itu kau tidak mengalami kecelakaan, aku bahkan tidak yakin Joohyun akan menjadi kekasihmu. Maafkan aku. Aku harus mengatakan hal ini padamu. Aku hanya ingin kau menyadari. Sejak awal kau bukan satu-satunya pilihan, Yoong.”

    bingung sama tulisan yg d atas ntuh. Apa dulunya Seobabe pernah suka ma Yuri? Trs itu maksudnya kecelakaan pas kapan? Jangan2 kecelakaan yg ngelibatin Yoonsic pas Yuri ketahuan selingkuh? Hadoohh.. Gue sbnernyajg bingung sama mslh2 yg lain. Ttg tiba2 Sica yg jadi target dan jg rencana Yoong ma Mr. ….. (cobaaa Hyunnie kaga nyapa, muncul dh itu nama Mr. X! Hehe sengaja bgd emg Aish ssi ini yaa)

    Yaudadeh, sy nunggu next chapter aj buat ngejawab smua pertanyaan2 d atas. Meskipun yakin dh bukan beneran next chapter ini..
    NC? Yah.. Ditunggu dh.. Apapun asal Aish ssi masih ngijinin kita2 para reader buat ngebaca cerita yg makin daebak dan complicated ini..
    Yodah akhir kata, Tq buat update an nya kli ini.. Dan d tunggu NC (next chapter)nya dengan atau tanpa special NC nya..!! Hwaiting!! 😀 😀

    Reply

  33. adiknya tiffany
    Apr 15, 2013 @ 13:30:17

    yasalam…. Ngga selese2 juga tuh masalah? u,u
    dr awal baca sempet nebak2 sasaran berikutnya tuh si nona jung. Dan ternyatah benar. Hahaha
    entah kenapa semakin kesini, semakin bikin penasaran dan selalu yah bingung siapa manitoin siapa. Sumpah -_-

    Reply

  34. JungHi
    Apr 15, 2013 @ 13:34:35

    Nah kan jessica sndiri yg blng mau jadi sasaran akhrnya kesampaian juga wkwkwk
    hah taeyeon mo kejepang..? Jd sica dibawa kjepang gitu..??
    Btw itu tiffany kan sbnrnya masi cinta sm taetae yah, jd plissss gw mohoon jgn sakiti taeyeon lagii..kesian diaa #plakk
    cpt updet thor.. 😀

    Reply

  35. yuqo
    Apr 15, 2013 @ 14:01:37

    OndeEe…NC lagi
    Ala mak NC na pasti susah (Tematik) lagi
    Tambh rumit aj nih TaeNy ma YulSic
    Tae lier…faNy sick,Jessi dlam bhaya,Yul kunfu jurus Mabok…
    Klw kyk gni trus bsa mati berdri uri kid leader (-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩__-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩)

    Reply

  36. KimTae
    Apr 15, 2013 @ 14:05:37

    thor, sumfeh ni ff misterius bangett..
    sebenernya the hunter tu siapa? kenapa dia jadiin snsd sasaran??
    fany kayaknya udah sadar kalo dia nyakitin taeng, baguslah. ngapain juga kemaren nyium2 nickhun segala >.< i hate khunfany..
    taeng ke jepang?? buat nyelametin jessica? omo, moga2 fany gak salah paham lagi 😀
    next chap nc???? taesic?? yulti?? taeny??!! hedeww
    ditunggu thor.. 😀

    Reply

  37. yasone
    Apr 15, 2013 @ 14:09:37

    q selalu terbawa emosi deh tiap baca karyamu>_<,, hebat hebat hebat ,, nyampe gk bs kasih komen yg bermutu wkwkwk #abaikan
    Semangat terus yak aish (mf langsung panggil nama hehe)

    Reply

  38. yulia elvira
    Apr 15, 2013 @ 14:13:03

    yoonhyun sllu mesra wlo dah ptus…ciecie…
    tp kcian yoong skit hti gra2 liat seo dkat dgn yuri…ckckckck
    omg sica dlm bhya…mdah2an tae bsa nylmatin sica tpat wktu…
    n d tnggu next chap.nx…fighting!!!

    Reply

  39. taenytebs
    Apr 15, 2013 @ 15:25:07

    nh ff bnr2 pnuh ma doorprize g nyangka sasaran’y sica trus taeng mo k jepang lg,,yoona punya rencna bru pula,,panny bkin gmes soosun bkin adem hyo bkin laper msak mulu sh dya hehe,,,q jg bru bbrpa bln yg lalu thor numbuh gigi sakit’y luar biasa sesakit hati taeng kya’y wkwkwk,,ok dh d tggu next chap’y n semangat,,,

    Reply

  40. rani
    Apr 15, 2013 @ 16:14:40

    Yah fany msih tdk mhu memaafkan taeng,ksihan taeng,n the hunter memburu sica..
    Apa sca kan slmat,n smpai kejepang jga ni the hunter@…n pa ♥•·ιчä..(◦’⌣’◦)•· yg ∂ï rencanakan yoona?n cmburu ni yoong,lhat kedekatan yul ma soe…
    ∂ï tunggu ff selanjut@ n gomawo…
    N hwaiting…

    Reply

  41. rani
    Apr 15, 2013 @ 16:17:29

    Yah fany msih tdk mhu memaafkan taeng,ksihan taeng,n the hunter memburu sica..
    Apa sca kan slmat,n smpai kejepang jga ni the hunter@…n pa ♥•·ιчä..(◦’⌣’◦)•· yg ∂ï rencanakan yoona?cmburu ni yoong,lhat kedekatan yul ma soe…
    ∂ï tunggu ff selanjut@ n gomawo…
    N hwaiting…

    Reply

  42. DedewKim
    Apr 15, 2013 @ 17:42:48

    kirain mau apdet pas ultah.y sica, eh trnyata udah apdet.. Save dulu ya kak..

    Reply

  43. step lin
    Apr 15, 2013 @ 17:58:50

    Dari semua part ni,gue paling sukkaaa…TaengSic moment,haha…Walaupun masa lalu,moga aja di masa depan ada moment lagi seperti ni,hehe
    dengan misi penyelamatan taengoo ke sica,siapa tahu setelah taeng nyelamatin sica dan berhasil,mereka ber honeymoon deh di jepang,hahaha,dan khyalan gue harus sampai disini sebelum LS,mencium gue rame-rame(?)……
    lagian gue males liat hubungan,taeny,yulsic,dan yonhyun yg masih MENCEKAM…
    karyamu memang selalu luar biasa thorr….

    Reply

  44. taeblue
    Apr 15, 2013 @ 18:03:14

    huaa skarang sica ??
    omo!! yuri ampe mecahin gelas dn berdarah. moga taeng brhasil :3

    taeny kapan rujuk kakak?? u.u sedih liat taeng diabaikan mulu ama fany

    kudu nyiapin otak nih buat NC._.
    fighting kakak nulisnya ‘-‘)9

    Reply

  45. dhika
    Apr 15, 2013 @ 18:29:56

    aigooooo ketinggalan….!!

    Reply

    • dhika
      Apr 16, 2013 @ 09:29:59

      selalu gini kalo baca vv, gemeteran……. berasa sekali emosinya. au ssi daebak!!!!!!
      sasarannya sica, baguuuuuuuuss!, jadi semakin menjadi-jadi thu salah pahamnya yuri n ppany ke kiddo, semoga dalam penyelamatan sica akan ada skin dramatis yang dialami kiddo, pasti seruuuuu.
      buat yang lain, ga koment dulu.

      Reply

  46. KimHwang_ss (@_JungHwa)
    Apr 15, 2013 @ 19:41:31

    sejujurnya aku bngung mau komen apa….
    tpi taeng slamatkan sicaaa….jgn sampe dia knpa2…
    taeny rujuk dong..miyoung gk kasian apa liat taeng 😦
    yoong bisa2nya dia cembokur sama yuri ckckck…
    kak chap depan jgn nc dulu dong aku blom siap(?)…
    ya 😀

    Reply

  47. deajung
    Apr 15, 2013 @ 20:06:04

    Kak, ap bgt deh jessica kena’ lg, demen bgt lo ma taengsic -__- jessica ud 2x y,
    Bwt dong fany skali2..

    Reply

  48. RIYUKA
    Apr 15, 2013 @ 20:50:27

    Annyeong…
    wih daebak… terasa real…
    ditunggu next chapternya… ^_^

    Reply

  49. MeLLocksmith
    Apr 15, 2013 @ 21:04:56

    Lgi”.. Salah sasaran, skrg malah sica yg jd korban.. Aq lbih brharap yuri yg mnyelamatkan sica, biar konflik mreka cpet slese gtu..
    Okeh.. Next chap NC,, siap” puter otak lgi 😉

    Reply

  50. ta2narendra
    Apr 15, 2013 @ 21:13:36

    Hoshh hossh, ikutn panik gegara the hunterr,. NC lg ??? Hmmm
    SooSun, te2p adem, yul + seobaby ada apa dgn mrk ?
    Hmm msh penasarn sm orang yg ketemu sm tae, di chap sblmnya, sicca ?
    Potoh apa’an di hpnya si tae, thor ?
    Oiyahh, pesen atu’,. Bolh dehh thor, si taeyeon dilukain dkt pas nyelmtin si sica?
    Gegara mimpinya sicca, gue ampe cr2 pidio WGM nya si tae nyang ada taesic momentnya ,.. Okee,. dan itu lbh unyuu dr pd taeny moment nyang lbh bnyk jeeelesssnya
    Haiss ini dr td gw koment apa’an ?

    Reply

  51. †LorD†Yugo
    Apr 15, 2013 @ 21:22:58

    ok deh noona
    slmat mlnjtkn kgiatan loe wkwk
    tp kasian tuh
    RF pda brantakan gt
    #klo g gt bkn ff y
    wkwkwk

    jgn lma” ngilankny noona
    hahaha

    Reply

  52. TH
    Apr 15, 2013 @ 21:51:58

    anneyong..

    mian thor bru bs comment hhe crt’a mkin seru..kali2 yg jd target fany dong thor pengen tau gmana tae nyelamatin’a n pas nyelamatin dia telat hhi*evil* penasaran sm reaksi’a tae yg telat nyelamatin ky gmana :d hwaiting thor..

    Reply

  53. vanni9gg vhanny gjecrystyufy
    Apr 16, 2013 @ 12:26:29

    eonnjangan bikin taeny lama2 marahan gitu,,,,,
    sekali2 fany jd target dong eonn,biar tae yg nyelametin,,,hehhhhheheehehehhehehe

    yah ada nc lagi eonn,jangan susah2 ya eonn

    Reply

  54. Kwon Eya
    Apr 16, 2013 @ 13:15:05

    Hadeuh, fany maqin dingin aja ke taeng. Ngalahin dinginya sica. At0w, jgn2 dy emg pnya niat jd sc0nd ice princess krn sking skit htinya sma taeng stelah dya tau dlunya taeng pcaran ma first ice princess? Jd dya pngen jd ice princess jga?*plak! Abaikan. Ga nyambung.
    Wow, trnyta sica yg jd sasaran the hunter. Wuih, ga nyangka!

    Reply

  55. Kuma
    Apr 16, 2013 @ 14:34:41

    Huhhh …
    Makin membingungkan nie thor ..
    Fany sensi bgt ea ..
    Xeeexeex ..lnjut thor …

    Reply

  56. gorjessice
    Apr 16, 2013 @ 14:50:57

    lnjutt 🙂

    Reply

  57. Baby Mut Sone
    Apr 16, 2013 @ 17:15:40

    ke jepang ?????
    taeyeooooooooonnn aku ikuuutttttttt
    *ngacir XD

    Reply

  58. chocofloat29
    Apr 16, 2013 @ 17:59:52

    kirain bkal update pas lu lahir tar. hihihihj
    untuk next chap nc ? -_-
    ok dtgguin …..

    Reply

  59. begrippen_yoong
    Apr 16, 2013 @ 20:42:42

    aduh, lagi2 saya hanya baca kilat..
    hmmm, sepertinya semakin rumit nih,,,siapa ya targetnya??

    sekian dulu ya, masih harus kerja nih..

    fighthing!!!!

    Reply

  60. agnillah
    Apr 16, 2013 @ 21:26:40

    knp jd sasaran nya si sica?
    the hunter tu sp?
    hahahaha…. si yoong jeles sm yulhyun
    fany2x knp dikau tdk bs memaafkan taeng?
    next chapter nc apakah benar tau tdk ya?
    kt liat the next ny.
    taeng smg kau bs menyelematkan sica

    Reply

  61. Gorjesspazzer yulsic
    Apr 17, 2013 @ 02:55:36

    Wah kasian banget ya jdi taeng pasti pusing banget ya mikirin all member .?
    Blum lgi msalah a ama fany n yuri karang tambah lgi sica yg jdi sasaran the hunter
    moga ga terjdi sesuatu ya ama sica n moga masalah a cepet selesai
    taengsic fighting
    snsd jjang
    next chap jangan lama2 Thor
    author cayo terus ye

    Reply

  62. ds@yulsic
    Apr 17, 2013 @ 09:08:08

    fany msih brsikras untk tdak memaaf taeng.. uh ksian taeng
    sasaran slanjut’y sica’y…m0ga taeng ga trlambat.. tpi brhrap yul jg nylametin sica..

    Reply

  63. Sen-Chou
    Apr 17, 2013 @ 11:39:50

    perasaan gue udah nggak enak pas mulai baca
    eh ternyata sica gue diculik? gila lo! ii..itu sica gue… hwaaaaa!!!
    sebelum-sebelumnya sih gue nyante aja pas yang lain jadi sasaran. soalnya gue yakin taeng bakalan bisa nyelamatin mereka. tapi setelah the hunter berhasil nyulik jessica, gue baru nyadar kalo permainan yang taeng mainin itu bahaya banget. dia nggak bisa ngehadapin the hunter sendirian. nggak juga dengan bantuan semua member. apalagi taeng sering banget salah perkiraan. nggak cuma sekali. harusnya taeng lapor polisi dari awal. ini mainannya udah nyawa orang loh. apa sih yang taeng takutin sampe nggak mau lapor polisi? apa ada yang lebih penting dari keselamatan membernya? atau taeng and manito2nya nggak bener2 sayang sama member soshi? ARRRGHH!!
    *sori kak, gue lagi emosi gara2 sica diculik

    btw boleh nanyak nggak?
    itu the hunter bawa sica ke jepang kemananya yah? gue mau bantu taeng nyariin sica
    lo pasti tau dong. kan lo ada di balik semua rencana the hunter

    Reply

  64. Dhinny herlinda
    Apr 18, 2013 @ 12:18:42

    Itu Yuri kayak nya ga sadar kalo dia udah punya firasat buruk ttg Sooyeon, ga sengaja mecahin gelas + jari nya luka u.u

    semoga Sooyeon baik2 aja yee thor!!

    Tae selamatin Sooyeon ya.. chu~

    Reply

  65. sonasone
    Apr 18, 2013 @ 15:40:51

    wooooi akhirnya he he he…….
    gw suka sudut pandang pani di chapter ini,, tingkah sooyoung jg suka hahaha bwt tae cepet selametin sica,,, ko analisis ni bocah bisa salah ya hehehe.
    btw lo tumbuh gigi bungsu hehehe gw jg baru tumbuh tuh si gigi bungsu, 2 bulan kemaren lahirnya … hehehe tapi ga pake sakit hihihihi jadi curcolan gw nyaaa hehehe
    ditunggu next chap nya ya !!! fighting!!!! ^^

    Reply

  66. Around the nine
    Apr 18, 2013 @ 20:38:49

    Ah baca ff ini bikin saya nebak nebak mulu jalan ceritanya dan jadinya malah seru. Nebak2 tapi gagal mulu akakak gapapa thor setidaknya author mau update~ ah can’t wait next updatenya, keep writing ya thor. Tetep setia nunggu ffnya kok hehe ^^

    Reply

  67. joe
    Apr 19, 2013 @ 08:15:01

    napa fany keras kepala? Udah kek tiff, apa salahnya lu bcrakan smw ny, tngok tu suami lu pngen bcra. Plis, lu ngarti kek, tngok tu suami lu uda kmbli brmain dgn nyawa lg. Thor napa taeng gk laporin ama polisi dari awal? Napa jga hrus d jpng? Pnasaran gw.

    Reply

  68. ingrittobe
    Apr 19, 2013 @ 09:13:11

    yippie… nc nih next chap… ditunggu chap 20 nya ka!! mangat yaaap.. gws juga hehe semoga lekas sembuh 😛

    Reply

  69. akuntanSE
    Apr 19, 2013 @ 11:09:04

    kakakakakakakak..
    sory baru komen yak. susah komen di henpon.ini baru buka leptop..
    gue tau kenapa sica jd sasaran, dan gue mau kasi hipotesa gue ke lo.tapi ternyata eh ternyata, lo udah posting bahasan lengkap soal pesan the hunter di postingan sebelah -___-
    btw, gue suka chpter ini, walaupun musti berkali2 bacanya hahahah
    thx for update 😀

    Reply

  70. kún agůero
    Apr 20, 2013 @ 00:42:29

    uih makin lama makin syuram ni buat yul-hyung (╥_╥) ..
    oke yull moga nte bisa balikan ama tante ato date bareng seobaby.. !! fakyu lah buat the hunter lier kode2an doi.. o.O

    adios permios ..

    Reply

  71. Taengo
    Apr 21, 2013 @ 00:33:48

    sampe ke Jepang segala ni penculik.. -__- Jauh amat…
    BTW.. Nice story 🙂 bikin deg”an juga sih.. Tapi Positive thinking aja kalau ceritanya happy ending.. 🙂

    Ditunggu cerita selanjutnya.. 😀
    #Penasaran nih :3

    Reply

  72. Dodo
    Apr 21, 2013 @ 07:54:49

    Po…datang (∩_∩) ,maaf po agak telat datang (∩_∩) ,po senang banget,cerita yg po nunggu akhirnya keluar (∩_∩)

    Taeyeon kasihan ya,fany masih belum bisa memaafkan taeyeon,bagi fany masa lalu taeyeon yg ini sulit utk di maafkan,krn fany merasa kan klo diri nya begitu bodoh di bohongi oleh org2 yg di sayangi dan di cintai nya,makin rumit aja hubungan mereka…masing2 gak mau mengalah utk mendgrkan penjelasan,malah lari dr masalah ini,klo gini terus masalah ini gak akan selesai,yg ada hny kesalahpahaman doang.

    Hubungan yoona dan seohyun masih2 belum selesai2,malahan makin rumit jadi nya,yoona masih mau melakukan sesuatu supaya seohyun gak mencintai nya lage…? Mana mgkin,seohyun kan cinta mati ama yoona…?

    Sica di tangkap oleh si pembuat rencana dan di bawa ke jepang lage, makin deg2 kan ini po ama kelanjutan cerita ini,taeyeon akan ke jepang menyelamatkan sica

    Sipppppppp….sempurna cerita kamu,po makin cinta dech ama cerita ini (∩_∩)

    Reply

  73. jidat ber-abs
    Apr 21, 2013 @ 22:37:52

    Lama kelamaan gue jd gregetan beneran ama taeny u___u

    yul juga kenapa mesti emosian huh?? Maklum kali ya mantan gangster -.-”

    OMO!! jidat kesayangan gue mau diapain ama the hunter?? Huweee T_T

    Reply

  74. RoyalSoosunatic
    Apr 23, 2013 @ 07:34:39

    Penasaran gimana reaksi Yul kalo tau sicca baby-nya dalam bahaya? kalo diliat-liat aku jd curiga, jngn2 Sicca beneran masih cinta lagi ma taeng? aduh makin ribet aja nih..
    tuh knpa juga taeng musti pergi kejepang?? drpda nebak2 mending tunggu chapter berikutnya aja deh..
    Semangat thor!! ^^

    Reply

  75. anytae
    Apr 25, 2013 @ 22:07:42

    Engap bacanya..puanjang sekali, tp suka deh..hehe

    eehh jessie sekata-kata seh..beneran dah dy jd sasaran the hunter…

    Pantesan aja waktu itu navaya bilang kl chap ini unyu, taengsic nya gk nahan..hahaha tp tetep ye itu momen udh edisi lama..

    Yoonhyun makin gereget gw ma couple yg satu ini…mo d bawa kemana dah hub mereka? Trus gw penasaran sapa yg ngasih tw yoong kl dy bkn satu2nya pilihan?

    Kasian gw ma taeny, masih d siksa ma navaya..hahahaha *peace thor*

    Udahan aaahh komenna..
    Eh tp gw suka momen na seori… 🙂

    Reply

  76. taenyjjang *fatmi95
    Jun 30, 2013 @ 21:02:51

    Greget banget gw, sumfeeh..
    Awaaas aje kalo my sica kenapa”..
    gw santet itu si hanter ama antek” nya..#sabar bo’, cuma piksi ini -_-///

    Reply

  77. cloudy
    Nov 19, 2013 @ 23:42:08

    eh?kok jadi sooyeon?ampuunnn itu yuri masih naik pitam aja ke kiddo ckckckckckckck…..

    Reply

  78. Yeon TaeNy
    Nov 30, 2013 @ 19:54:38

    Wktu baca pesan dri the hunter, aku udah nebak klau sasaranya adalai sica eonni.. Hahahaha… *nyengirevil

    Reply

  79. hersa
    May 17, 2014 @ 19:03:38

    ehmm…suasananya sudah mulai mengangkan ni..

    Reply

  80. firdals
    Jul 09, 2014 @ 02:10:37

    kalo diliat liat tengsik sweet juga yaa tapi agak sweet elegan gitu sih hahaha jangan sampe gue berubah haluan aja nih ka jadi ke tengsik 😀

    Reply

  81. fildahanna97
    Apr 21, 2016 @ 23:26:55

    Dramanya blm selesai ternyata-_-
    makin lama makin memanas
    yg adem ayem cma soosun doang kayanha :v bagus2 ptut dicontoh
    Jepang ??? jessie dibawa ke jepang apa dia pergi ke jepang ??
    yultae masih ajh marahan…

    Reply

  82. sukma1901
    Jul 20, 2016 @ 23:53:11

    Knp selalu salah nganalisis sih, terlalu cepat menyimpul
    Harusnya menngurainya dulu

    Reply

  83. Q'cho11
    Sep 29, 2016 @ 03:24:44

    Cepat sekali pergerakanya… semoga terlindungi

    Reply

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.