Vice Versa (Chapter 33)

Title : Vice Versa

Author : Navaya

Cast :

Kim Taeyeon

Jung Sooyeon

Hwang Miyoung

Kwon Yuri

Im Yoona

Seo Joohyun

Lee Soonkyu

Choi Sooyoung

Kim Hyoyeon

Genre : Drama, Romance, Crime, Mystery, Thriller

Length : Series

Song List:

Varsity – Baby Steps (English Vers.)

Sam Tsui & Christina Grimmie – Just A Dream (Nelly Cover)

Gotye ft Kimbra – Somebody That I Used To Know

Madilyn Bailey – Wrecking Ball (Miley Cyrus Cover)

Leona Lewis – Better In Time

Baek Ji Young – Is Crying (OST. Good Doctor)

2BiC – I Am In Love (OST. Good Doctor)

Desclaimer:

This is just for fun.

Just a pure fiction story.

Imagination. Fantasy. Dream.

 

Copyright. ©Navaya 2013. All right reserved

Please, don’t try to copy this story without prior written permission from the Author.

 

Thanks 🙂

 

– Kau adalah esensi dari setiap doa yang kulantunkan.. –

 

Happy Reading

Slide1 

Slide2

CHAPTER 33

Flashback..

“Unnie~..” Wajah Seohyun menyembul dari balik pintu. Membuat Yoona yang tengah membaca script drama terlonjak dari tempat duduknya. Kaget.

“Joohyun-ah.. Wae?” Yoona berdiri dan menyambut kekasihnya dengan satu pelukan. Dengan tangan yang melingkar sempurna pada pinggang gadisnya.

Bogoshippo..” Seohyun berbisik di telinga Yoona dengan pelukan yang semakin mengerat.

Nado..” Yoona membenamkan wajahnya di bahu Seohyun. Membiarkan dirinya menghirup aroma tubuh kekasih yang dia rindukan. Sudah beberapa hari mereka tidak bertemu. Hanya berkomunikasi melalui telepon, video call dan pesan di chatroom.

“Apa kau sudah makan siang?” Seohyun melepas pelukan mereka dan menatap Yoona. Yoona menggeleng dengan bibir mengerucut.

“Beberapa hari ini perutku terasa tidak nyaman.” Yoona mengusap perutnya yang rata sambil menghela napas panjang.

Aigoo~ Apa sekarang masih terasa tidak nyaman?” Seohyun mengusap perut Yoona dengan wajah khawatir. Namun Yoona kembali menggeleng dan menarik Seohyun untuk duduk di sofa.

“Karena kekasihku kini berada di sisiku, kurasa tidak ada lagi yang bisa disebut tidak nyaman.” Yoona memeluk pinggang Seohyun dan menyandarkan kepalanya di bahu Seohyun.

“Kau tetap harus makan. Tidakkah kau merasa lapar?” Seohyun mengusap lembut kepala Yoona.

“Hmm..” Yoona mengangguk. “Tadi staff sudah membawakan makan siang, tapi kurasa aku tidak bisa memakannya karena terlalu spicy.” Yoona menunjuk makanan di atas meja yang seharusnya menjadi makan siangnya.

Seohyun melepas pelukan Yoona dan tertawa kecil mendengar gerutuan Yoona yang kesal karena terpaksa melepas pelukannya. Dia berjalan mendekati meja dan mengambil sumpit yang tergeletak di sana. Dengan seksama dia mencoba satu per satu makanan yang ada di sana lalu menganggukkan kepalanya. Menyetujui apa yang Yoona katakan.

“Aku tahu hal ini akan terjadi lagi, karena itu aku kemari.” Seohyun tersenyum dan kembali mendekati Yoona.

Mwoya?” Yoona menyipitkan matanya. Clueless.

“Aku datang membawakan makan siang untukmu.” Kata-kata Seohyun membuat Yoona tersenyum lebar.

Jinjja?” tanyanya dengan mata berbinar.

Seohyun mengangguk. “Aku membuatnya khusus untukmu, Yoong.”

“Huwooooooo… Joohyun jjang!! Mana? Dimana kau taruh makanan itu? Kenapa aku tidak melihatnya? Kau hanya membawa tas tanganmu.” Yoona berniat mengambil tas tangan Seohyun dan membukanya, namun dengan cepat Seohyun menarik tangan Yoona dan mengetuk lembut dahinya.

Babo Yoong.. Aku menaruhnya di mobil. Biar aku-”

Kajja!” Yoona berdiri dan menarik tangan Seohyun untuk keluar dari ruangan. “Kita akan menghabiskan waktu makan siang ini hanya berdua. Untuk kali ini aku sedang tidak ingin berbagi dengan yang lain. Kau tahu? Terakhir kali kau datang dan membawakanku makanan, mereka menghabiskannya dan membuatku hanya mencicipi beberapa saja.” Yoona mulai menceritakan apa yang terjadi beberapa waktu lalu saat Seohyun datang dan membawakan Yoona dan pemain lain makanan.

“Saat itu aku merelakannya karena kau membelikan mereka makanan. Tapi tidak kali ini. Kau membuatkan makanan khusus untukku. Jadi semua makanan itu untukku. Hanya untukku.” Yoona mengayunkan genggaman tangan mereka dengan riang dan membuat Seohyun menggelengkan kepala.

“Oppa, jam berapa kita akan kembali shooting?” Yoona bertanya pada asisten sutradara Love Rain. Di sebelahnya Seohyun membungkukkan badannya dan memberi salam.

“Ahhh.. Joohyun-ah.. Kau sendiri?” Asisten Sutradara menyambut hangat kedatangan Seohyun. Seohyun memang sudah beberapa kali datang mengunjungi Yoona sendiri dan itu membuatnya dikenal oleh pemain lain dan juga kru. Membuat Yoona tanpa sadar mengerucutkan bibirnya melihat bagaimana sang Asisten Sutradara memperlakukan kekasihnya.

Ne. Unniedeul sedang sibuk jadi hanya aku yang bisa menengok Yoona Unnie.” Seohyun menjawab sopan dengan sebuah senyuman.

“Oppa, kau belum menjawab pertanyaanku.” Yoona mengeluarkan protesnya.

“Ya! Pertanyaanmu itu masih bisa kujawab nanti. Aku akan bertemu denganmu setiap hari, tapi tidak dengan Joohyun.” Jawaban dari Asisten Sutradara membuat Seohyun tertawa.

“Aku akan makan siang bersama Hyunnie, Oppa.” Yoona meneruskan kalimatnya. “Jam berapa aku harus kembali dan melanjutkan sceneku?”

Sang sutradara melirik jam tangannya.

“Kita baru akan melanjutkan shooting jam empat sore nanti.” Jawaban itu membuat Yoona tersenyum lebar. Dengan segera dia berpamitan dan menarik tangan Seohyun untuk kembali menuju mobilnya. Dia meminta kunci mobil Seohyun dan membukakan pintu untuk kekasihnya. Dia sendiri berjalan cepat menuju pintu pengemudi dan mengendarai mobil itu menjauhi lokasi shooting.

“Sampai..” Setelah perjalan selama kurang lebih lima belas menit, Yoona menghentikan laju mobil. Dia menoleh dan tersenyum lebar pada Seohyun. Dengan gerakan cepat dia membukakan seatbelt yang menahan tubuh Seohyun. Dia pun keluar dari dalam mobil dan membukakan pintu untuk Seohyun. Mengisyaratkan untuk turun dan menggandeng tangan kekasihnya tanpa berkata apa-apa.

Chankaman, Yoong.” Seohyun menarik tangannya dan membuat Yoona menoleh. Mengerutkan dahinya.

“Makan siangmu tertinggal di mobil.” Seohyun tersenyum tipis dan mendekat untuk mengambil kunci mobilnya di tangan Yoona. Sekilas dia mendaratkan satu kecupan di pipi kiri Yoona lalu melepaskan tangannya dari genggaman Yoona. Berjalan kembali menuju mobilnya untuk mengambil box lunch yang sudah dia persiapkan untuk Yoona.

“Astaga.. Aku terlalu bahagia karena dia menemuiku sampai aku melupakan makan siang yang dia buatkan untukku.” Yoona menepuk dahinya sambil tetap memandang kekasihnya. Dengan satu senyum konyol yang belum juga hilang dari bibirnya, dia mengusap pipi kiri tempat dimana Seohyun menciumnya.

“Ya, hanya kau yang dapat mengalihkan duniaku dari gelar Shikshin yang selama ini kusandang.” Yoona kembali mengulurkan tangannya saat melihat Seohyun mendekat. Dengan langkah cepat membawanya ke sebuah gazebo untuk mempersiapkan makan siang.

“SELAMAT MAKAN!!” Yoona mengisi penuh sendoknya dan memasukkannya ke dalam mulut. Mengunyah cepat dengan tangan yang masih bergerak mengambil makanan untuk dipindahkan dalam tempat makanannya.

“Yoong, makan dengan perlahan. Kau bisa tersedak jika makan dengan cara seperti itu.” Seohyun mengusap punggung Yoona dan berbuah anggukan dari kekasihnya. Yoona menurut dan mulai mengunyah dengan perlahan.

Yummy~” Yoona mengacungkan jempolnya dengan pipi menggelembung penuh makanan.

Seohyun hanya dapat menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Yoona. Dengan lembut dia mengusap dagu dan ujung bibir Yoona yang terkena saos makanan.

“Kau menyukainya?” Seohyun bertopang dagu memandang Yoona dari samping. Kekasihnya menjawab dengan anggukan berkali-kali dan tatapan mata yang masih tertuju pada makanan yang dia buatkan khusus untuk Yoona.

“Apa kau tidak lelah jika menemuiku sebelum latihan?” Sesaat Yoona menghentikan gerakan tangannya dan menatap Seohyun. Dia tahu dengan pasti seperti apa schedule kekasihnya termasuk apa yang dilakukan kekasihnya setelah ini.

“Pagi tadi Manager Oppa menghubungiku dan mengatakan bahwa latihan kami diundur. Keadaan Taeyeon Unnie masih belum memungkinkan untuk memulai latihan. Kepalanya masih terasa sakit jika terlalu banyak bergerak.” Kata-kata Seohyun membuat Yoona menghentikan suapannya.

“Apa keadaannya kembali menurun?” tanyanya dengan nada cemas.

Seohyun menggeleng.

“Keadaannya membaik. Hanya masih lemah jika harus melakukan latihan. Aku malah bersyukur Manager Oppa tidak memaksakan schedule kami. Kecelakaan itu benar-benar mengerikan. Bahkan membayangkannya saja aku sudah bergidik ngeri. Tak terbayang jika lampu itu benar-benar melukai Taeyeon Unnie dan Sunny Unnie.” Seohyun tersenyum dengan tetap memandang kekasihnya.

“Apa Fany Unnie baik-baik saja?” Yoona kembali melanjutkan makannya. Kali ini dengan gesture yang lebih santai.

“Apa maksudmu? Sudah tentu dia baik-baik saja.” Seohyun menatapnya bingung.

“Tidak bisakah dia merubah keputusannya? Apa kecelakaan Taeyeon Unnie beberapa hari lalu tidak membuat pikirannya terbuka dan memintanya kembali? Mereka masih saling mencintai tapi suka sekali bermain hati.” Yoona menggelengkan kepalanya.

“Kita tidak tahu apa yang menjadi pertimbangan Fany Unnie, Yoong. Kita tidak bisa menghakiminya menurut apa yang kita pikirkan. Aku tahu kau tentu akan membela Taeyeon Unnie sama seperti yang Unniedeul lakukan. Tapi kita tidak pernah benar-benar tahu apa yang Fany Unnie rasakan.” Seohyun bertutur pelan. Mengingat bagaimana interaksi kedua unnienya saat mereka tengah bersama. “Tidak ada pasangan yang menginginkan perpisahan. Dan jika hal itu sampai terjadi, mungkin itu adalah batas sampai dimana mereka bisa melanjutkan hubungan. Sampai dimana kesabaran itu menjadi satu-satunya harapan yang tidak dapat terwujudkan.”

“Pernahkah kau berpikir untuk berpisah denganku?” Tiba-tiba saja pertanyaan itu terlintas dalam pikiran Yoona.

Seohyun menggeleng. “Tidak sama sekali. Bagaimana denganmu?”

Yoona menggeleng cepat.

“Joohyun adalah hidupku. Joohyun adalah kebahagiaanku. Bagaimana aku bisa hidup dengan sempurna jika kau tidak berada di sisiku huh? Aku tidak akan pernah meminta untuk berpisah denganmu. Tidak akan pernah melepasmu. Aku janji.” Dia mengeluarkan senyum lebarnya dan menyesap minumannya. Tak menyadari jika gadisnya kini berada begitu dekat dengannya. Dengan lembut melingkarkan kedua tangannya di pinggang Yoona. Memeluknya dari samping dengan wajah yang membenam di leher Yoona.

Gomawo, Yoong.. Nan jeongmal saranghae..” Bisiknya lirih.

Yoona memutar tubuhnya untuk menghadap Seohyun. Meminta gadis itu menatapnya. Tersenyum tipis dengan penuh syukur mengingat keberadaan gadis ini telah menyempurnakan hidupnya yang jauh dari kata sempurna. Dengan perlahan dia mendekat dan memberikan satu kecupan manis di bibir kekasihnya. Lembut dan tanpa nafsu. Setelah itu dia menarik tubuh Seohyun dalam pelukannya.

“Nado saranghae..” Ucapnya dengan kepala yang bersandar di atas kepala Seohyun yang kini berada di bahunya. “Jangan pernah pergi dariku. Kehilanganmu adalah bencana besar untukku.”

***

Author POV

Dug! Dug! Dug!

Yoona membenturkan kepalanya pada setir mobil berkali-kali. Berusaha keras melupakan semua bayangan yang pernah terjadi antara dia dan Seohyun. Berusaha keras melupakan apa yang dilihatnya beberapa menit yang lalu dengan matanya. Sesaat, dia hanya menenggelamkan wajahnya dalam lipatan tangan dan menyandar pada setir. Mencoba memejamkan matanya. Tak lama, karena beberapa detik berikutnya dia kembali mengulang perilakunya. Membenturkan kepala pada setir mobilnya.

Babo! Babo! Babo Yoong!!! Seharusnya kau tahu kau tidak perlu datang ke tempat ini.” Yoona menarik napas dalam dan menggelengkan kepalanya. Tanpa sadar menggigit bibir bawahnya hingga cairan merah membasahi bibirnya.

Dia tak mempedulikan semua itu. Dia mencoba menenangkan diri dengan merilekskan tubuhnya dan bersandar pada kursi. Kembali memejamkan mata yang hanya berujung sia-sia. Apa yang baru saja dilihatnya seolah terekam jelas dalam sel-sel otaknya. Yang terus terputar ulang tanpa peduli bagaimana semua bayangan itu kembali menghancurkan perasaannya.

Sore ini dia menghadiri salah satu undangan pesta dari salah seorang kenalannya. Satu hal yang tidak dia sangka sebelumnya, Yonghwa dan Seohyun juga berada di sana. Selalu bersisian dan menyapa setiap kenalan yang berada di sekitar mereka. Tak ada masalah jika saat itu yang terjadi hanya sebuah pertemuan biasa. Tak ada masalah jika saat itu mereka berada dalam sebuah pesta yang sama. Hanya saja..

Yoona tak menyangka satu pesta yang sebenarnya wajar-wajar saja akan membawanya ke dalam ingatan buruk yang mungkin tidak dapat dia lupakan seumur hidupnya. Masih terekam jelas dalam ingatannya apa yang dilihatnya di basement pelataran parkir beberapa menit lalu.

Tak sengaja, Yoona memarkir mobilnya berseberangan dengan satu mobil yang seharusnya dia kenal baik. Sayangnya saat itu dia begitu acuh untuk sekedar menyadari hal itu. Semua tampak baik-baik saja hingga saat dia kembali memasuki mobilnya dan berniat menyalakan mesin, matanya menatap sepasang bayangan yang membuatnya mengerutkan kening.

Dia dapat merasakan matanya memanas saat menyadari siapa yang berada dalam mobil yang kini terparkir di seberangnya. Melihat bagaimana mantan kekasihnya bereaksi dengan satu ciuman yang dia lakukan dengan seseorang selain dirinya. Tidak, bukan salah Seohyun jika Yoona melihat apa yang dia lakukan di dalam mobil bersama kekasihnya. Hanya saja, Yoona terlanjur melihatnya. Dan semua pergerakan itu terlanjur melekat kuat dalam ingatan Yoona. Bagaimana Yonghwa mendaratkan satu ciuman di bibir Seohyun. Bagaimana namja itu memeluk tubuh kekasihnya. Bagaimana tubuh Seohyun bereaksi dengan balik memeluk dan melingkarkan kedua tangannya di leher kekasihnya untuk membalas  ciuman itu. Yoona tak dapat melupakannya sedikitpun.

Seharusnya dia dapat pergi dan menjauh dari situasi itu. Namun tangannya seolah membeku dan tak ada yang dapat dia lakukan selain membiarkan kedua matanya melihat semua kejadian itu. Dia bahkan tidak menyadari berapa lama dia hanya terpaku dan hanyut dalam lamunannya hingga dia mendengar suara deru mobil menjauh. Pasangan itu telah pergi dengan mobilnya. Dengan sebuah luka yang menghancurkan hati Yoona.

“Lupakan, Yoong.. Lupakan!!! Lupakan!!” Dia memukul kepalanya dengan tangan terkepal. Terus melakukannya hingga telinganya menangkap nada dering pada ponselnya.

Kiddo Unnie’s calling..

Tak ingin membuat Taeyeon menunggu, Yoona pun segera menjawab panggilan itu.

Yeoboseo?” Yoona berusaha menormalkan nada suaranya.

Ne, Unnie. Aku sedang dalam perjalanan. Aniyo, aku akan sampai sekitar…” Yoona melirik jam tangannya, “satu setengah jam lagi.” Ucapnya setelah memperkirakan waktu perjalanan sekaligus waktu dimana dia ingin menyendiri.

Arraseo, sampai jumpa. Annyeong~”

Yoona mematikan sambungan dan terpekur menatap layar ponselnya. Telunjuknya bergerak perlahan menyapu wajah kekasihnya. Seohyun dalam foto itu tengah merangkulnya dengan begitu hangat. Dengan senyum bahagia yang dia tahu kini takkan berani dia bayangkan. Dia menyadari, kesalahannya bukan sesuatu yang dapat dimaklumi. Bukan sesuatu yang dapat termaafkan hanya dalam waktu sehari. Dia tahu semua takkan semudah ketika dia mendapatkan cinta Seohyun. Takkan semudah memberikan janji untuk tidak lagi mengkhianati. Untuk tidak lagi melepasnya pergi. Takkan semudah mengatakan cinta pada Seohyun.

Kejadian malam itu masih membekas begitu kuat dalam ingatannya. Semua kalimat keras yang dia keluarkan, bentakan dan juga omong kosong yang berdampak cukup besar tak hanya untuk Seohyun tapi juga dirinya. Yoona terluka. Bahkan mungkin jauh lebih terluka. Rentetan peristiwa yang terjadi semenjak perpisahan mereka adalah mimpi buruk yang selalu menghantui Yoona. Yang membuatnya terjaga hampir di setiap dinihari.

Jika saja dia bisa, dia akan memilih untuk mempertahankan apa yang selama ini menjadi alasan baginya untuk tetap bahagia. Tetap berada di sisi Seohyun tanpa peduli dengan apapun bahaya yang mungkin akan mengancam. Namun kenyataannya dia tidak bisa. Satu alasan kuat membuatnya harus menyerah. Dia tidak pernah menginginkan semua ini. Bahkan terlintas pun tidak. Hanya saja dia tidak bisa memaksakan sesuatu jika harus menyakiti begitu banyak hati. Karena itu Yoona memilih pergi. Menyerah dan membuat Seohyun tersakiti.

***

Flashback…

“Yoona-ya, mianhae karena telah mengganggu waktumu. Terima kasih karena sudah meluangkan waktu sibukmu untuk menemuiku.” Lelaki paruh baya itu tersenyum tipis pada Yoona.

Gwenchana, Ahjussi. Sudah lama kita tidak bertemu. Lagipula aku sama sekali tidak sibuk. Aku memutuskan untuk mengurangi pekerjaanku.” Yoona memberikan senyumnya.

“Apa Joohyun mengetahui bahwa kau akan bertemu denganku hari ini?” Lelaki itu bertanya ragu.

Ani. Aku tidak memberitahukannya. Apa kau ingin aku menghubunginya dan mengajaknya bergabung?” Tangan Yoona bergerak mengambil ponselnya, hendak menghubungi Seohyun.

Aniyo,” tergesa, lelaki itu menjawab. “Justru aku berterima kasih karena kau tidak memberitahukan pertemuan ini padanya.”

Yoona mengerutkan dahi mendengarnya.

“Apa ada yang ingin Ahjussi bicarakan denganku hingga kau tidak ingin Joohyun mengetahuinya?” Mengingat hubungan yang terjadi antara Joohyun dan lelaki di hadapannya, wajar jika Yoona bertanya mengenai hal itu.

Lelaki itu berdehem sebelum menganggukkan kepalanya. “Ini tentang hubungan kalian.”

Yoona dapat merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi. Terlihat bagaimana keseriusan yang terlihat dari raut wajah lelaki di hadapannya.

“N-ne?” Yoona dapat merasakan getaran dalam suaranya saat meminta lelaki itu meneruskan ucapannya.

“Aku ingin kau mengakhiri hubunganmu dengan putriku.”

Tanpa sadar Yoona menahan napas mendengar kalimat tersebut. Satu hal yang sama sekali tidak terpikirkan olehnya sebelumnya.

“W-waeyo, Ahjussi? Apa aku telah melakukan kesalahan yang melukai Joohyun?” Yoona berusaha keras mengatur nada suaranya. Mencoba menenangkan dirinya untuk mendengar penjelasan dari ayah kandung gadis yang dia cintai.

Mianhae, Yoong.. Aku tahu tidak seharusnya aku melakukan hal ini. Tidak dengan diam-diam dan main belakang seperti ini. Tapi aku tidak tahu lagi harus melakukannya dengan cara seperti apa. Aku menyayangimu sebagaimana aku menyayangi putriku. Joohyun.. Aku pun tahu putriku mencintaimu dan begitu pula istriku.” Lelaki itu menghentikan kata-katanya sejenak dan menyeruput minumannya.

“Kau tidak melakukan kesalahan apa-apa, Yoong. Aku tidak buta untuk melihat bagaimana kau dan Joohyun saling mencintai. Aku pun bersyukur karena selama ini kau selalu berada di sisi Joohyun dan menjaganya dengan baik. Hanya saja, kau tahu, Joohyun adalah putriku satu-satunya. Satu-satunya darah dagingku yang akan melanjutkan keturunan keluargaku. Aku ingin dia memiliki sebuah hubungan yang sebagaimana mestinya. Membangun sebuah keluarga yang selayaknya seperti apa yang sudah dia cita-citakan sejak lama. Aku ingin dia hidup dalam sebuah keluarga yang utuh dan melanjutkan keturunan keluarga dengan seorang laki-laki yang baik dan bertanggung jawab.”

Yoona tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Dia tak dapat berpikir. Tidak untuk saat ini. Tidak di saat sebuah kenyataan membutuhkan satu keputusan yang kini berada dalam genggamannya.

“Maafkan aku jika permintaanku ini memberatkanmu. Maafkan aku jika permintaanku ini telah menyakitimu. Jika saja.. Ya, jika saja aku memiliki keturunan lain yang dapat melanjutkan keturunan keluargaku, aku tidak akan meminta hal ini padamu, Yoong. Aku akan mengikhlaskan putriku bersama denganmu sebagaimana yang dilakukan oleh istriku. Tapi kau tahu aku tidak bisa. Hanya Joohyun.. Hanya Joohyun satu-satunya harapanku.”

Tak ada yang salah dari penjelasan itu. Yoona memahaminya. Dia mengerti kenapa lelaki paruh baya ini memintanya meninggalkan gadisnya. Yoona sangat mengerti. Dia pun yakin jika saja dia satu-satunya anak dalam keluarganya, ayahnya akan melakukan hal yang sama. Meminta Joohyun untuk mengakhiri hubungan mereka.

“Kau gadis yang luar biasa, Yoong. Kau memberikan banyak perubahan positif untuk putriku dan aku berterima kasih untuk itu.” Lelaki itu tersenyum sedih. Berat untuknya mengatakan hal ini. Dia pun sudah begitu lama mempertimbangkannya hingga akhirnya memutuskan untuk membicarakan hal ini pada Yoona. “Aku tahu ini tidak adil untukmu dan aku tahu kau pun tak sampai hati untuk meminta perpisahan pada putriku. Tapi kumohon Yoong.. Hanya kau satu-satunya yang bisa mengambalikan keadaan ini seperti apa yang Joohyun cita-citakan sebelumnya. Aku hanya ingin Joohyun bahagia. Kurasa kau pun menginginkan hal yang sama bukan?”

Yoona mengangguk menjawab pertanyaan itu. Masih tidak dapat mengeluarkan sepatah kata dan berusaha mencerna situasi yang mungkin akan dia hadapi setelahnya.

“Aku tidak tahu apakah ini akan memberikan kebahagiaan untuknya. Kau dapat menyalahkanku karena keegoisanku ini merenggut kebahagiaanmu dan Joohyun. Aku hanya ingin putriku kembali mengingat seperti apa keinginan masa kecil yang begitu ingin dia wujudkan. Aku ingin putriku hidup dengan apa yang telah dia mimpikan sebelumnya. Menjadi seorang pianis, penyanyi, diplomat, dan yang terpenting menjadi seorang ibu dalam sebuah keluarga. Aku sangat memohon padamu, Yoong. Tinggalkan putriku. Selesaikan hubungan kalian dan bukalah lembaran baru dalam hidup kalian. Aku yakin kau pun akan menemukan pengganti yang lebih baik daripada putriku. Seperti yang tadi kukatakan, kau gadis yang luar biasa. Kuharap kau mengerti, Yoong.”

“Aku mengerti dan aku tidak menyalahkanmu, Ahjussi. Jika saja Appa, ani, tak hanya Appa, jika saja aku berada di posisimu, aku mungkin akan melakukan hal yang sama.” Yoona mencoba tersenyum meski dia tahu, dia terluka. “Tolong beri aku waktu. Aku akan memikirkannya. Aku harus mencari sebuah alasan yang tepat agar tidak menyakitinya, Ahjussi.”

Gomawo, Yoong. Terima kasih karena kau telah mengerti. Ngg.. Apa kau akan mengatakan padanya bahwa aku yang memintamu meninggalkannya?”

Yoona menggeleng.

“Aku tahu kau tentu tidak ingin dia mengetahuinya, karena itu kau memintaku bertemu denganmu tanpa sepengetahuannya. Kau dapat mempercayaiku, Ahjussi, aku tidak akan mengatakan apapun pada Joohyun dan juga yang lain. Hanya saja, aku harus memikirkan bagaimana aku akan menghadapi Joohyun. Setidaknya aku harus memastikan Joohyun akan baik-baik saja setelah perpisahan kami.” Yoona benar-benar menggunakan kemampuan aktingnya untuk tetap bersikap tenang di hadapan ayah Seohyun.

“Oleh karena itu, Yoong.. Dapatkah kau mengabulkan satu permintaanku yang lain?”

***

Author POV

Dengan gerakan malas Yoona mengambil tas tangannya dan menutup pintu mobil. Satu tangannya terangkat menaikkan hoodie lalu melangkahkan kakinya untuk masuk dalam bangunan dorm mereka. Cukup sudah dia menenangkan dirinya. Tak sampai setengah jam berada di pelataran parkir basement, Yoona mengarahkan mobilnya untuk kembali ke rumah. Setelah membersihkan diri dan berganti baju, dia kembali melajukan mobilnya menuju dorm.

Sepertinya hari ini keberuntungan memang sedang tidak berada di pihaknya. Sesaat setelah melewati pintu lobby, langkahnya terhenti saat melihat sepasang namja dan yeoja tengah berpelukan dan saling mengucap kalimat perpisahan. Seohyun melambaikan tangannya pada Yonghwa dengan senyum lebar dan dibalas oleh gerakan yang sama oleh namja tersebut. Namun senyum keduanya perlahan memudar saat menyadari Yoona tengah berdiri tak jauh dari mereka.

“Ahhh Yoong..” Yonghwa menyapanya dengan senyum tipis dan intonasi normal.

Yoona balas tersenyum dan membungkukkan tubuhnya. “Annyeonghaseyo, Oppa..”

“Bukankah tadi kau..” Yonghwa menggerakkan telunjuknya. Berusaha mencari kata-kata yang tepat untuk menanyakan keberadaan Yoona yang dia ketahui berada di pesta yang sama dengannya. Dia tampak bingung karena kini Yoona berada di hadapannya dengan setelan santai yang berbeda dengan sebelumnya.

“Aku pulang lebih dulu dan berganti baju di rumah. Mianhae Oppa tadi aku tidak sempat menyapa kalian di sana. Aku benar-benar terburu-buru karena mendadak aku menerima ‘panggilan alam’.” Yoona mengeluarkan seringai nakalnya. Satu hal yang menjadi bagian dari akting terbaiknya.

Aniyo, gwenchana. Meski tidak mendapatkan ‘panggilan alam’, kulihat tadi kau pun sibuk dengan teman-temanmu.” Yonghwa menganggukkan kepalanya. “Sudah malam, aku pamit, Yoong. Sampaikan salamku untuk Unnie-unniemu.” Yonghwa membungkukkan tubuhnya dan menepuk lengan Yoona. “Semoga malammu menyenangkan,” ucapnya dengan suara lirih.

“Hati-hati di jalan.” Yoona balas membungkuk dan menatap Yonghwa yang berjalan menjauh.

Dia menarik napas dalam menyadari saat ini hanya dirinya dan Seohyun yang berada di lobby. Menunggu di depan elevator untuk menuju dorm mereka. Tak ada pembicaraan di antara mereka. Yoona berdiri beberapa langkah di belakang Seohyun. Sibuk dengan pikirannya yang lagi-lagi melanglangbuana. Tak menyadari bahwa elevator yang ditunggunya telah datang dan kini menanti dengan pintu terbuka.

“Kau ingin ikut dalam elevator ini atau menunggu elevator selanjutnya?” Satu pertanyaan Seohyun membuat kesadaran Yoona kembali. Satu pertanyaan yang dilontarkan dengan begitu tenang dan dingin. Seolah mereka orang asing yang tak saling mengenal.

Yoona hanya menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan itu. Terlalu kekanakan jika dia memilih untuk menunggu elevator selanjutnya. Dengan berat hati Yoona melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam elevator yang sama. Hanya berdua dan dia kembali memilih untuk berdiri beberapa langkah di belakang mantan kekasihnya. Hanya dapat menundukkan kepalanya agar tidak memandang figure belakang dari mantan kekasihnya. Namun sekeras apapun dia berusaha, dia tidak bisa. Dan Yoona tahu, saat itu dia mati-matian menahan dirinya untuk tidak bergerak mendekat dan memeluk tubuh itu dengan kedua tangannya.

***

Yoona POV

Eotthoke, Seohyun-ah? Apa sekarang kau membenciku?

Entah sudah berapa kali pertanyaan itu muncul dalam pikiranku. Selalu menjadi bagian dari mimpi buruk yang datang di setiap tidurku. Aku tidak pernah benar-benar tahu seperti apa yang kuinginkan. Tidak pernah benar-benar bertanya pada diriku sendiri tentang apa yang sudah aku putuskan.

Inikah yang terbaik untuknya? Inikah yang terbaik untukku? Inikah yang terbaik untuk kita?

Mataku berhenti menatap pantulan bayangan dari dalam elevator. Memandangi wajah Seohyun yang terlihat kabur di mataku.

Keadaan kita tak lagi sama. Aku memiliki nuansa yang semestinya dapat kujaga. Memiliki banyak kata-kata yang tak sempat terucap untuk dapat kau dengar dengan dua telinga. Aku rindu semua tentang kita. Semua tentang ketidaksesuaian yang akan membuat semua menjadi dilema dalam sebuah realita.

Malam itu.. Kau bertanya padaku untuk siapa semua kata-kata cinta itu.

Itu untukmu. Hanya untukmu. Selalu untukmu.

Cintamu begitu bermakna. Dalam tanya.. Dalam hampa.. Dalam hidupku yang kini telah porak-poranda.

Ini tentang kita..

Yang masih terjaga namun terpaksa menutup mata. Berhenti bicara. Menutup telinga dan mematikan semua indera perasa juga peraba untuk menghindari luka. Yang kurasa semua sia-sia. Karena sekeras apapun aku mencoba mengabaikannya, aku tetap mencintaimu. Selalu ingin berada di sisimu. Menjagamu dan menjadi alasan untukmu terus bahagia.

Bagaimana bisa kau memaksaku untuk mengatakan bahwa aku tidak mencintaimu di saat rasa cintaku begitu besar untukmu?

Memang tidak seharusnya aku menyalahkanmu karena semua itu berawal dariku.

Aku hanya ingin kau tahu bahwa semua ini tidak pernah mudah untukku, Seohyun-ah. Tidak pernah mudah. Menghindarimu berulang kali, tak menatapmu setiap kali aku melihatmu, memaksamu menjauh dari hidupku, kau tahu, semua itu menyakitiku.

Aku menerima, jika memang perpisahan kita menjadi akhir dari cinta kita. Akhir yang kuharap akan membuat kita menjadi lebih dewasa. Membuat kita memahami bahwa tidak semua hal akan berjalan menurut apa yang kita ingini. Aku rela melepasmu, meski harus menangisi semua itu pada awalnya. Tidak, hingga kini aku masih menangisi semua keputusanku. Namun aku percaya, Tuhan akan menyeka semua airmataku dalam setiap doa yang kulantunkan untukmu. Setiap doa yang membuat semua ini tetap berlogika. Yang membuatku selalu ingat bahwa kita tetap berada dalam kuasaNya. Yang hanya bisa berdoa, untuk tetap bahagia, walau jalan kita tak lagi sama.

Cinta ini.. Biarkan dia bicara dalam doa sang pecinta. Dalam doa si Bodoh yang tanpa hati telah membuatmu terluka. Dalam jiwa yang tak pernah tenang untuk membuat semua tetap berada di tempat yang seharusnya. Dalam nuansa yang membuat duka. Dalam rasa yang tersimpan tanpa memaksa. Karena aku tahu bahwa Tuhan tahu apa yang paling membuatmu bahagia.. Setidaknya Tuhan akan tetap ada untuk memberimu cerita. Memberiku cerita. Memberi kita cinta yang tidak membuat kita buta.

Dalam dekapNya, Tuhan akan selalu menjagamu.. Menjaga dari segala hal yang kau anggap sebagai omong kosong yang pada akhirnya akan membuatmu terbiasa dengan semua kenangan buruk kita tanpa meninggalkan norma.. Dan aku akan belajar mencintaimu dalam setiap doa.

Aku percaya jika Tuhan berada di sekeliling kita untuk mengawasi setiap gerak kita dengan mataNya. Mendengarkan pengharapan kita dengan telingaNya. Menciptakan kebahagiaan dengan kuasaNya. Membuat hidup kita berwarna menurut apa yang terbaik dariNya. Dan aku akan membiarkan Tuhan mendengar semua ceritaku tentang bagaimana cinta ini membuatku tetap berada di tempat yang sama. Tentang bagaimana aku memohon untuk sebuah kata bahagia.

Kuharap Tuhan akan membiarkanmu tetap hidup dalam cinta yang kini kupuja. Dengan caraku, tentu saja. Membiarkanmu tetap tertawa dalam sebuah permainan jiwa yang telah memberimu duka juga suka. Hingga nanti kau berlabuh pada cinta yang tidak memintamu mengeluarkan airmata. Ya, kuharap kau selalu bahagia dengan siapapun kau melanjutkan hidupmu. Dengan siapapun kau melangkah dan melabuhkan hatimu.

Dalam setiap doa-doaku, kuharap Tuhan akan mengajakku bicara untuk membuat hatiku terbuka dan tetap merasa bahagia. Membuatku tetap tertawa tanpa perlu banyak bicara. Membuatku bersuka di dalam luka. Dalam kepiawaiannya membuat ‘cerita’ di atas panggung sandiwara, aku tahu, dengan ini Tuhan mencoba memberi tanda bahwa inilah caraNya untuk membuat kita dewasa.

Tuhan akan mengajak kita dewasa karena Dia tahu bahwa kau lebih dari apa yang disebut biasa. Kau sangat luar biasa, Joohyun-ah, setidaknya itu yang aku tahu. Karena itu kuharap suatu saat nanti kau akan memahaminya. Aku tidak cukup sempurna untuk dapat membuatmu bahagia. Meski begitu aku ingin kau tahu…

Kau adalah cinta. Satu-satunya cinta yang tetap kupuja meski tak lagi dapat kumiliki dengan semestinya. Aku ingin kau tahu bahwa kau tetap bertahta. Dalam jiwaku, kau tetap sama. Aku tetap seperti biasa.. Yang terus mencintaimu. Yang masih mencoba untuk dapat beranjak menjadi lebih dewasa. Yang mencoba untuk tetap bercengkerama dalam setiap suasana yang berada di luar kendaliku. Yang menuntunku menjadi lebih bijaksana dan berusaha untuk tidak terus larut dalam fatamorgana. Ya, dewasa dalam segalanya.

Aku.. Aku tak dapat meminta apa-apa darimu.

Aku hanya ingin kau bahagia. Terus bahagia..

Hanya itu..

***

Author POV

“Yuri Unnie, dapatkah kau membuatkan susu hangat untuk Taetae?” Taeyeon menyembulkan kepalanya dari balik bahu Yuri dan membuat Yuri terlonjak kaget.

Omo! Kau mengagetkanku!” Refleks, Yuri memukul kepala Taeyeon dengan kepalan tangannya.

Appo..” Taeyeon menggembungkan pipinya sambil mengusap tempat dimana Yuri memukulnya.

“Ya! Babo! Kau sudah tidak pantas bersikap seperti itu. Dan lagi.. Berhenti memanggilku Unnie, dasar Ahjumma.” Yuri mendengus kesal sambil memandang sekelilingnya. Mencari seseorang yang seharusnya berada di sisi Taeyeon. “Dimana Fany?”

“Di kamarnya menonton film bersama Youngie, Sunny, Hyoyeon dan Joohyun.” Taeyeon merebahkan tubuhnya di sofa. Sekilas menatap Jessica yang tengah membaca buku dalam rangkulan Yuri. Entah sejak kapan kebiasaan baru itu muncul padanya. Namun menurut Yuri,  akhir-akhir ini membaca memang menjadi kebiasaan baru Jessica. “Aku tidak mengerti mengapa mereka sangat menyukai drama romantis yang berakhir tragis seperti itu. Sudah berulang kali mereka menontonnya dan sekalipun tidak merasa bosan.”

Titanic?” Yuri tergelak mendengar gerutuan Taeyeon. Dan semakin tergelak saat Taeyeon menganggukkan kepalanya.

“Dan setelah ini akan mereka lanjutkan dengan A Walk To Remember, The Notebook, Pretty Woman, entah apalagi. Aku yakin cepat atau lambat, Kuch-Kuch Hota Hai, Mohabbatein dan Rab Ne Bana Di Jodi akan masuk ke dalam list film yang akan mereka tonton berulang kali.” Taeyeon menggelengkan kepalanya tanpa menyadari Yuri menatapnya dengan pandangan tak percaya. “Seharusnya kau dan Yoong ada di sana hingga voting berakhir empat sama. Setidaknya aku dan Hyoyeon tidak kalah telak dan kita bisa menonton bergantian drama romantis dan thriller action.” Taeyeon bergumam pelan.

“Ya! Kim Taeyeon..” Yuri memanggilnya dengan suara rendah dan membuat Taeyeon menatap padanya dengan pandangan bertanya. “Kau sehat?” Yuri kembali tertawa melihat perubahan di wajah Taeyeon. “Aku tak mempercayai pendengaranku saat kudengar kau menyebut judul film-film India yang tak pernah kueskpektasikan akan kau sebut sebelumnya.”

“Ya! Asal kau tahu, film-film itu menjadi box office di Negara-nya.” Taeyeon mengerucutkan bibirnya menyadari Yuri tengah mengejeknya.

“Aku tahu.” Yuri menjawab pendek masih dengan wajah meledek. Dia melepas rangkulannya pada kekasihnya dan berjalan mendekati Taeyeon. “Apa ada lagi yang Taetae inginkan selain susu hangat?” tanyanya dengan gesture seorang ibu.

“Mmm..” Taeyeon mengetuk-ngetukkan dagunya menggunakan jari telunjuk.

“Ding-dong! Waktu anda telah habis!” Yuri membentuk tanda silang dengan kedua tangannya dan berjalan menjauhi Taeyeon.

“Ya! Yuri-ah.. Kupaskan buah untukku.” Tergesa, Taeyeon mengucapkan permintaannya.

“Shireo..” Yuri menjawab cepat.

“Buatkan aku ramyun..” Taeyeon meminta hal lain.

“Maldo andwe! Maldo andwe!” Yuri menjawab sambil menyanyikan bagian Taeyeon pada lagu I Got A Boy.

“Yuri Unnie~ Buatkan..” Taeyeon mengeluarkan baby voice-nya. Tak peduli Jessica kini melemparkan death glare padanya.

“Ne.. Ne.. Ne..” Yuri mengiyakan pada akhirnya. “Jadi yang mana yang harus kubuatkan untukmu?”

“Semua!” Taeyeon menjawab cepat.

“YA!”

Taeyeon tertawa mendengar teriakan Yuri. “Ramyun dan susu hangat, Unnie~”

Arraseo..”

“Yuri Unnie, gomawoyo~” Taeyeon menjawab dengan suara aegyo namun tatapan matanya berbeda 180 derajat dengan keadaan sebenarnya. “Sica-ah.” Dia memanggil Jessica dengan suara rendah.

“Mmm..” Jessica hanya bergumam namun tangannya terulur pada Taeyeon. “Tunjukkan padaku apa yang ingin kau perlihatkan.” Ucapnya tanpa menoleh pada Taeyeon.

Taeyeon membulatkan matanya mendengar pernyataan Jessica. Menyadari bahwa kini gesturnya dapat dibaca dengan baik oleh manitonya.

“Jangan pergi kemana-mana selama aku berada di LA. Tetaplah di Seoul dan mengawasi semua pergerakan uri member.” Ucap Taeyeon sambil mengulurkan tabletnya.

Jessica tak memberikan jawaban apa-apa dan menatap layar tablet Taeyeon.

“Jaga dirimu baik-baik karena kita akan melakukan pencarian pada 31 Juli malam. Aku tidak ingin kau membuat masalah dengan berkeliaran di luar. Lagi pula, sebagai 2nd oldest dalam grup ini, ambil alih tanggung jawabku dengan mengawasi semua dongsaengmu jika aku tidak ada.” Taeyeon berucap cepat dengan penuh penekanan.

“Darimana kau tahu kita harus mencarinya pada 31 Juli huh?” Jessica bertanya padanya dengan intonasi tak percaya. “Di sini hanya tertulis DoB dan symbol HP yang berujung petir. Lalu bentuk segilima ini.. diamond? Apa kita perlu mencarinya ke Jepang lagi?”

Taeyeon menggeleng.

“Kau ini cerewet sekali.” Dia mendengus dengan tatapan mata mengarah pada Jessica. DoB dan symbol HP yang berujung petir itu berarti tanggal lahir Harry Potter, 31 Juli. Apa kau tidak tahu?” Taeyeon memberitahukan analisisnya.

“Like I care.” Jessica mengerucutkan bibirnya. “Lalu bentuk segilima ini apa? Lambang kelas menurut topi penyihir? Lambang Hogwards yang berisi Gryffindor, Ravenclaw, Hufflepuff, dan Slytherin?”

“Eh,” sesaat Taeyeon terdiam. Tak menyangka dengan pertanyaan balik dari Jessica ini bisa saja mendekati kebenaran. Karena sebenarnya dia pun belum mendapatkan jawaban kenapa ada bentuk segilima dalam pesan tersebut.

“Tapi kita hanya berdua, tidak mungkin mengarah pada empat kelas.” Jessica melanjutkan gumamannya. Sesaat lupa jika dia memiliki manito lain.

“Ahhh.. Ne.” Taeyeon menganggukkan kepalanya dengan pikiran yang dipenuhi pertanyaan. Dalam hati menghela napas lega karena Jessica menghentikan analisisnya hanya sampai di situ. Jika saja dia meneruskannya, dia akan menemukan banyak hal yang saling berhubungan. Ya, empat lambang kelas yang berada di Hogwards. Taeyeon ingat tulisan apa yang berada di bawah lambang keempat kelas itu. Draco Dormiens Nunquam Titilandus, yang berarti jangan membangunkan naga yang sedang tidur. Itu jelas mengarah pada mereka berempat. Mereka yang terpilih sebagai pemilik empat buah cincin yang beberapa waktu lalu ditemukan olehnya dan Jessica. Mereka yang kembali harus dibangunkan untuk satu permainan baru dari The Hunter.

Jessica.. Kemampuan analisisnya meningkat dengan begitu cepat. Hanya saja dia cenderung berhenti di tengah jalan dan mengabaikan banyak hal yang sebenarnya saling berkaitan. Ya, jika saja dia tidak terlampau acuh dan memiliki keinginan lebih untuk berperilaku layaknya seorang stalker, Taeyeon yakin pengkhianatannya dapat Jessica ketahui dengan begitu mudah.

“Taeyeon-ah..” Panggilan Jessica pembuat Taeyeon kembali menatap padanya. “Jika kita harus melakukan pencarian pada tanggal 31 malam, tidakkah pada malam pergantian tanggal itu kau berniat memberikan kejutan ulangtahun Fany?”

“Dua kali aku melewati pesta ulang tahunnya. Membiarkannya sendiri. Hanya dapat mengatakan maaf tanpa bisa menjelaskan kenapa dan apa alasan di balik keterlambatan dan juga ketidakhadirankuku. Kurasa tahun ini aku akan melakukan hal yang sama.” Taeyeon menjawab dengan satu desahan. Kesal.

“Dua kali aku berada di sisimu pada hari dimana seharusnya kau berada di sisi kekasihmu dan melihat setiap kejutan yang ingin kau berikan selalu berakhir dengan kegagalan, itu sama sekali tidak menyenangkan.” Jessica tertawa kecil.

“Issshhh..” Taeyeon mendesah lirih. Jessica benar, sama seperti tahun lalu, tahun ini dia pun telah merencanakan satu kejutan manis untuk kekasihnya. Namun jika seperti ini.. Ya, Taeyeon harus memilih. “Bisakah kau meminta Yuri menemaninya? Setidaknya dengan begitu kita tahu dimana keberadaan mereka malam itu dan Tiffany pun tidak akan sendirian melewati malam pergantian umurnya.”

“Ahhh.. Kurasa kau harus mengatakannya sendiri, Taeng. Sebelum kau menyampaikan pesan ini, aku sudah terlanjur mengatakan pada Tiffany bahwa aku tidak dapat menghadiri pool party-nya karena ada urusan yang membuatku harus berada di luar. Begitu juga yang kukatakan pada Yuri.” Jessica mengembalikan tablet Taeyeon dengan satu senyum kecil.

“Kau benar-benar akan pergi ke luar?” Taeyeon bertanya memastikan.

“Tiketku tertanggal 1 dengan penerbangan pukul 07.00 pagi. Aku tidak benar-benar berbohong pada mereka.” Jessica menjawab santai.

Taeyeon hanya menganggukkan kepalanya.

“Kuharap Yuri bisa menemaninya hingga urusan kita selesai.” Dia kembali menatap tabletnya dan menyadari sesuatu.

“Apa Yoona mengatakan padamu kemana dia pergi? Ini sudah hampir tangah malam. Dia akan kembali ke dorm atau ke rumahnya?” Menyadari 2nd maknae mereka tidak berada di dorm sesaat setelah rapat kecil mereka usai membuat Taeyeon bertanya-tanya. Yoona bahkan tidak sempat berpamitan padanya.

“Bar.” Jessica menjawab pendek. “Tapi dia mengatakan dia akan bermalam di dorm.”

Taeyeon mengangguk dan bangkit dari posisinya. Bersamaan dengan itu ponsel miliknya dan Jessica berbunyi bersamaan. Sebuah panggilan untuk Taeyeon dan pesan untuk Jessica.

Taeyeon berjalan menjauh untuk menjawab panggilan telepon dari managernya, sedang Jessica, dengan gerakan malas dia membuka pesan yang baru saja diterimanya. Matanya menyipit saat mengetahui satu pesan ini dikirim oleh The Hunter.

M

Terburu dia mengambil ponselnya dan menatap layar dengan seksama. Berusaha memahami sebentuk symbol yang begitu familiar namun belum dapat dia hubungkan. Tak lama setelah itu, Taeyeon berjalan melewatinya dengan langkah terburu.

“Taeyeon-ah..” Jessica memanggilnya namun Taeyeon hanya menjawab dengan gerakan tangan. Memintanya untuk tidak mengatakan apa-apa.

“Ada apa dengannya?” Yuri berdiri di sisi Jessica dengan sebuah nampan berisi semangkuk ramyun dan susu hangat.

Molla.” Jessica mengangkat bahunya dan mengikuti Yuri menyusul Taeyeon yang kini berada dalam kamar Tiffany.

“Taetae ini sudah malam. Kau mau kemana?” Suara Tiffany terdengar begitu mereka sampai di depan pintu kamar.

“Yoong..” Hanya satu kata itu yang dia ucapkan karena tangannya masih sibuk mengambil barang-barangnya.

Waeyo? Kau mau menjemputnya? Bukankah Yoong membawa mobilnya sendiri?” Sooyoung menatapnya dengan pandangan bingung.

“Dia mabuk..” Taeyeon menggantungkan kalimatnya. Dan apa yang mereka dengar selanjutnya membuat jantung mereka seolah berhenti berdetak, “dan mobilnya mengalami kecelakaan.”

***

TBC

P.S.

Ciyeeee gue apdet cepet.. *clapclapclap

Semua nggak lain karena gue menemukan lagu-lagu oke untuk menunjang chap ini.. Silahkan di klik langsung di songlistnya.. Gue lagi baek berbagi link, semoga aja nggak salah ngasih link.. haha :p Ditambah lagu Afgan yang Jodoh Pasti Bertemu sama Kerispatih – Tak lekang Oleh Waktu, chapter ini mamamia-lah..

Sebenernya gue pengen ngepw tapi nggak sekarang.. Next hapter kali ya.. 3 soal matematika.. Susah sih nggak, nyebelin iya..

Okeeehhh…

Udah pada tau kan  apa alasan Yoong.. Kasian Yoong.. *pukpukYoong Gue kalo ada di posisi Yoong sih, huffftt.. Gue belom pernah ngalamin sih jadi gatau deh rasanya.. Hehehe

Yang minta The Hunter.. Santeee.. pelan-pelan yeee..

Apa yang ada dalam gambar di atas tak lain tak bukan adalah Manito.. Dan semua yang Suyon analisis adalah benar…

Silahkan coba dipecahkan sebelum gue pecahin telornya.

Maafin ye kalo ada typo..

Maaf juga belum sempat ngebales komen. But, thanks.. ^^

Gue akan memposting review GGWT nanti malam atau dalam beberapa hari ke depanlah ya..

Terima kasih karena sudah menyempatkan hadir dan meninggalkan komen. Yang nanya twit gue.. bisa di cek di about.. udah ada di sana..

Selamat menikmati!!!

Sampai jumpa!!!

PEACE.. LOVE.. and KEWL!!! ^^

83 Comments (+add yours?)

  1. ff2207
    Oct 01, 2013 @ 14:07:01

    first kah ?
    saved dulu kakaaak :*

    Reply

    • ff2207
      Oct 01, 2013 @ 18:29:41

      *pukpuk yoong*
      *peluk yoong*
      *cium yoong*
      *tidur bareng yoong*

      dan anu, pantesan yee belakangan ngomong inspektur vijay, rahul, anjeli, dkk . Ternyata gara2 chap ini toh . hahaha

      thx apdet cepet dan ga tdur buat chap ini kakaak :*
      *kasi rendang*

      Reply

    • pande
      Oct 05, 2013 @ 19:52:27

      Ohhh jadi itu tulisannya ngepw, panyesan aku bingung pas baca komen yang lain ehh tau nya aku salah baca. Hehe awalnya aku kira itu tulisannya “ngereviuw thor hehe…

      Reply

  2. TaenyShipper09
    Oct 01, 2013 @ 14:31:19

    ko yoong bisa kecelakaan ??

    next chap tho 🙂

    Reply

  3. ckyhyun
    Oct 01, 2013 @ 14:34:07

    eh? cepet ya thor 😀

    Reply

  4. taengoolapazta
    Oct 01, 2013 @ 14:37:06

    great! kakak ternyata juga nonton bollywood ye… hahaha
    emang film yang disebutin tadi hampir jadi favorit semua orang tak terkecuali saya. 😛
    yang v kebalik itu pencerminan juga kan ya.. trus cincin dan angka 72…
    hmmm.. dipikir sehabis ini aja. hahaha.
    nyesek liat yoohyun.. bener-bener nggak rela kalo seo ama yonghwa. apalagi alasan berpisah karena appanya seo. huhuhu..
    ya sud lah..
    ditunggu next chap.
    thanks buat update kilatnya..
    fighting!

    Reply

  5. byun913
    Oct 01, 2013 @ 15:31:06

    nyesek…. galau
    ini lbh nyesekin drpda pertengkaran taeny n yulsic…
    jd itu toh alasan yoong mutusin hyunie…

    taeri klau udh barengan unyu2 gmn gtu…

    semoga yoong gk knp2

    Reply

  6. cho hyehyuk
    Oct 01, 2013 @ 15:36:44

    mengenaskan sekali kisah cinta yoona.
    berharap sasaran selanjutny yuri *plak
    tpi beneran deh, terus entarnya yuri terluka atau maot *makingilanihkomentar:D*

    Reply

  7. satriani
    Oct 01, 2013 @ 15:39:16

    tinggalin jejak dulu ^^

    Reply

    • satriani
      Oct 01, 2013 @ 17:01:28

      annyeong…

      ebuseettt dah,apakah next bakal maen itung-itungan??? aku belum siap Kak~~~ *resiko di tanggung sendiri weehh
      dan jujur aja,analisis JessJung belum nyampe ke otak ku 😦

      jadi itu toh alasan Yoong tetep pengen pisah dari Joohyun,karena appa-nya hyunnie yg meminta langsung 😦
      Yoong nyesekh banget yah,harus rela liat mantan kissu an ma namja lain di depan mata nya sendiri u,u

      TaeRi~~~~~~~~~~~~ kok kalian unyu-unyu cekaleeeeehhh eeeaaaappsss 😀

      Reply

  8. Airin
    Oct 01, 2013 @ 16:01:14

    Kasihan yoong mzty buat keputusan yg berat
    Adugh yoong kecelakaan moga-moga gak kenapa-kenapa dech

    Reply

  9. yasone
    Oct 01, 2013 @ 16:03:27

    ciyeeeeee apdet cepet.. Asyik asyik…
    Save dulu ah, gelar tikarnya ntar malem aje hahaha

    Reply

  10. soshilovestoryfanfic
    Oct 01, 2013 @ 16:04:35

    njiirrrr nyesek bgt tyt baca pov nya yoong.
    skak mat!!
    bnr2 menohok saat dia melihat mantannya kisseu di dpn mata dia.
    #nangis guling2 bareng yoong.

    p.s sampai kapan kmu mau bikin mrk pisah Aish?
    jahat~

    buruan update~
    hwaiting!!!!
    (9 ^o^)9

    Reply

  11. EE_chaca
    Oct 01, 2013 @ 16:14:30

    kurang panjang kak ais,hehehehe next chapter jgn di PW ya,you knowlah otak kt2 ga se JOS otak lu kak,

    Reply

  12. Lisa
    Oct 01, 2013 @ 16:19:11

    weh.. ga nyangka.. bapa nya hyunie bakal ikut campur.. yah kl orang tua udah ikut ‘ngomong’ susah si yah.. :\ #miris

    ndah.. 4hari yeh.. bakal ada harapan kaya di RA dulu yg lu update bisa sampai 2/3 perminggu..hehe #plak

    ah.. yoong kecelakaan…….!!!

    Reply

  13. 4051Taenggoo_nyamnyam
    Oct 01, 2013 @ 16:24:35

    ehmmm….yoong kecelakaan……….

    jangan pw donk nect chap..katanya dulu gk bakalan pw kalo bukan chap akhir#lahi males mikir

    Reply

  14. ttaetiff
    Oct 01, 2013 @ 16:42:35

    wow update cepet ..hampir yoonhyun pulak:)
    jd itu to alasan yoong keukeuh kpengin pisah dr hyuni..klo orangtua udah ngikut jd nyeseg lah urusan-_-

    Reply

  15. Wayes
    Oct 01, 2013 @ 16:42:56

    YOONHYUN NYA KURANG NGENES,AUTHOR~NIM!!! gue nunggu duel maut adu bacot yg bikin hati menjerit ala yoonhyun aja lah(?)
    *ttp ngarep yoong bakal curhat ama tetehnya >_< hahaha

    Reply

  16. begrippen_yoong
    Oct 01, 2013 @ 16:47:08

    mianhe Yoong, ternyata alasanmu karena Appa Seohyun. Demi kebahagiaan Seohyun dan keluarganya kamu merelakan kebahagianmu. Yoong……

    Reply

  17. shella
    Oct 01, 2013 @ 17:17:37

    akhir’a ………

    Reply

  18. pianpo
    Oct 01, 2013 @ 17:17:50

    taengsic jjang ahahahaha dua org ini bener2 deh bikin gw ahh susah dijelaskan ama kata2
    ok dan entah knp gw pengen hajar yonghwa..ahhh kampret!
    yoong yg sbr yaaa
    ok sip gw tgu the hunter muncul
    masih puyeng ama pesan dr the hunter itu..ditgu NCnya jg dah…mari berpikir keras!!!

    Reply

  19. Tareetaree Lezthare
    Oct 01, 2013 @ 17:23:47

    Cieee… Yoonyhun. Galau~

    Reply

  20. DedewKim
    Oct 01, 2013 @ 17:30:50

    Cie yg apdet cpet.. Balasan kmaren apdet.y lama.. yg pertama ampe prtengahan-lwat sdikit Itu yoonhyun smue. Haha banyak bnget, taeny.y gak nyempil trus next chap.y mo di pw.in nih thor? Oke silahkaan, dgn snang hti, saya beserta keluarga menerima*plaak

    Reply

  21. vanni9gg safrina vanni
    Oct 01, 2013 @ 17:44:18

    eonnie,,aku cuma mau komen,
    aku. belum. siap. buat. ngerjain. nc..huaaaaaaaa..hikssssssss

    Reply

  22. febby hellena
    Oct 01, 2013 @ 17:45:07

    Annyeon thor, woah author, keren ff nya.. Kasian uri yoong.. Lanjut thor, fighting ! Jangan di pw dong next chap nya hehe., ga bisa matematika huhuhu 😦 chapter terakhirnya aja yg d protek

    Reply

  23. im andyx
    Oct 01, 2013 @ 18:52:17

    sumpah part ini bikin gue sedih bgt oh jd ini alasan yoong yg rela ninggalin hyunie demi kebahagiaan orang tuanya hyunie smg aja yoong baik2 saja? Kak cepetan update jgn lama2

    Reply

  24. FelSONE (Loyalist)
    Oct 01, 2013 @ 18:59:31

    Oo jdi itu alasan yoona mutusin joohyun *manggutmanggut*
    ckck ajjushi kau tega merenggut kebahagian putrimu u,u ;(

    yoong kecelakaan?? Semoga ga prah deh…
    Yuhu… the hunter..!!
    Di tnggu next chap’a…

    Reply

  25. Dylan Saunders
    Oct 01, 2013 @ 19:35:30

    uhh…yoong kecelakaan ! what happened ?
    jadi alasan yoong memutuskan seohyun karna Mr.Seo toh,ih wow deh 🙂

    Reply

  26. intam_lee
    Oct 01, 2013 @ 19:40:35

    Yoonhyun 😥 bahhh nyesek
    Itu yoong kenapa bs kecelakaan ckck

    Reply

  27. vivixrplx
    Oct 01, 2013 @ 19:50:42

    Thx update.nya thor..
    Ninggalin jjak dlu

    Reply

  28. iphe _yulsic
    Oct 01, 2013 @ 20:05:02

    wah jngn d pwclah kak ….saya pling lemah soal mtk plisss kak jngn yaaaaaa<3????????

    Reply

  29. hana mutia
    Oct 01, 2013 @ 20:14:22

    “Jangan pernah pergi dariku.
    Kehilanganmu adalah bencana besar
    untukku.”
    pas bca itu mw blg, yoong NGACA! yg khianatin jnji, sakitin hyunnie smpe prkataan yoong yg mlukai hyunnie d chap 32 itu ELO!
    tp pad tw alasan yoong ningglin hyunnie krna prmintaan appa hyunnie lngsung speechless. yoong dgn ikhlasny ngelepas hyunnie wlau mmendam skit yg tramat dlam n lg smpe hyunnie jdian sm yonghwa n yoong liat mreka kisseuan.
    arrggghhh sumpah g tega. ngebayangin ad d posisi yoong emg sulit bgt -_-
    brhrap nntiny hyunnie tau alasan yoong nglepas dy, n dy mlupakan impian n cita2ny masa kecil itu 😦

    ahhh itu ptunjuk the hunter msh blm paham deh. siap2 brpusing ria lg next chap d protect -_-”
    oke sip, klo bsa syukur. klo g bsa pasrah! hahahaha

    Reply

  30. soshi9angels (@Siska_sone24)
    Oct 01, 2013 @ 20:33:18

    YoonHyunnnn….
    Kasian bgt Yoong… T_T

    nah loh itu barcode muncul lagi..
    -_-… mulai kode2 lagi nih… asikkk seruuu…
    ap yg mo d cri TaengSic tgl 31?

    thanks udah update kakak author….^^

    Reply

  31. gorjes spazer
    Oct 01, 2013 @ 21:53:22

    lnjut thor…yoong kecelakaan waduh gmn nih?

    Reply

  32. prillyties
    Oct 01, 2013 @ 22:22:23

    akh nc lagi , siip tahu sekarang alasan perpisahan yoong ternyata permintaan appanya seohyun. akh siap siap perang lah

    Reply

  33. pocan_ss
    Oct 01, 2013 @ 22:36:54

    Alhamdulillah kak aish cepet update, sering2 kek gini yah kak ;p hehe next chapter bakal hitung-hitungan lg yah -,- huhu tapi gpp deh biar seru 😀 ditunggu chapter selanjutnya dan review ggtour jg ;D

    Reply

  34. shuangji
    Oct 01, 2013 @ 22:52:02

    smoga yoong ga knp2
    kasian yoong hrs melepas seo krn permintaan appa nya
    yoong bnr2 berhati malaikat yg ditutupi dgn akting yg bgs yg buat smua nya percaya klo dia yg salah
    thor tlg satu kn yoonhyun lg

    Reply

  35. defy86
    Oct 01, 2013 @ 22:52:28

    ternyata yoong memutuskan joohyun krn permintaan appa joohyun. yoong menghormati dan memahami kegelisahaan appa joohyun terhadap masa depan joohyun.
    what yoong kecelakaaannnnnnn!!!!!
    moga terselamatkan…

    Reply

  36. rani
    Oct 01, 2013 @ 23:47:30

    Yah akhir@ apdate lagi..
    Chapter Ñε̲̣̣̣̥ε̲̣̣̣ε̲̣̣ε̲̣. Tentang yoonhyun..n membahas tgl 31 July
    N nyesek lihat yoong..
    Karna appa@ seo rpa@..
    Yoong harus meninggalkan seo,dmi kbahagian appa seo,sehingga kebahagian yoong pudar..
    N apalagi melihat yongseo kissing,gmn rasa@ perasaan yoong(sesak)..
    Apalagi yoong jadi mabuk n kecelakaan..gmn reaksi seo Ɣªª ?  dia biasa ja..mdah2an ada perubahan pda hub yoonhyun(balikan lgi)..
    N cingu ntar klu buat PW jgn susah Ɣªª ..
    N ditunggu chapter selanjut@..n gomawo..

    Reply

  37. riyukarina
    Oct 02, 2013 @ 00:39:02

    omo…..drama yoonhyun …… nyesek bingidddd….

    Reply

  38. ta2narendra
    Oct 02, 2013 @ 01:07:19

    Yaa ammpunn gw g nyadar klau ini VV dipost beneran,. Gw kira zonk kyk2 tempo dluu..

    Oohh jadi dibalik , bubarannya makne itu ada bpknya seo..
    Gw seneng2 aja, seneng bgt malah..klau ada action2an.. Bacanya ikutn deg2an..
    Tp klau sdh masuk code2, analisa mcm2 bgno..tooweeweenggtooweeweengg~~ kpala berasa kosong mlompong..

    Reply

  39. renitasone
    Oct 02, 2013 @ 05:10:13

    kan si yoong lama -lama depresi tuh,,,
    jadi yang nyuruh pisah tu ayahnya seo..
    poor yoona…mudah-mudahan yona ngak papa….

    Reply

  40. nabilaak
    Oct 02, 2013 @ 06:33:38

    Yeay update ^^ baca sih kemaren,mau komen krisis sinyal -_-

    3 soal mtk? boleh deh .-.

    Reply

  41. Khunnie
    Oct 02, 2013 @ 08:42:53

    yaaaaa, knp setiap yg menegangkan selalu terputus ckck

    Reply

  42. nur
    Oct 02, 2013 @ 09:21:33

    Ternyata benar dugaan ∂ķΰ,, lw perpisahan yoonhyun ª∂a̲̅ hubungan ήчª dg ortu hyunie…
    Mengingat hyuni anak tunggal, G̲̮̲̅ªк̲̮̲̅ bs ngsi kturunan lw ުªℳa̲̅ yoong…
    Tp ttep G̲̮̲̅ªк̲̮̲̅ rela lw hyunie ުªℳa̲̅ yonghwa…
    Yoong kecelakaan… Smoga hyunie yang merawat ήчª …
    Smoga ª∂a̲̅ yang tahu alasan yoong mutusin hyunie dan ngebeberin smuan ήчª …

    Reply

  43. dian yoonsic
    Oct 02, 2013 @ 09:29:05

    wah unnie jebal jgn d protek jebal
    yoonhyun rujuk lah

    Reply

  44. JungHi
    Oct 02, 2013 @ 10:24:45

    Ohaahahaha tae demen film bollywood ternyata..!! XDD ngakak gue pas tae dengan lancarnya nyebutin nama2 film bollywood itu..wkwkwkwk
    skrng udeh jls knp yoong ninggalin hyunie..lagi2 krn ortu..cinta terhalang restu..hohoho
    lanjutt lah..makin seru, sica juga makin pinter.. 😀 😀
    dan gue ngga bisa mecahin gambar diatas pastinya..wkwkwk

    Reply

  45. Irma yoonaddict
    Oct 02, 2013 @ 10:29:45

    Teryata ayah’y seo yg yuru yoona buat ninggalin seo pasti yoona galau bgat,,,,,,
    Yoona kecelakaan….?

    Reply

  46. Naa Noo
    Oct 02, 2013 @ 11:34:39

    List film yg disebutin di atas. Kebetulan semua sudah pernah gue tonton. (Komen macam apa ini?!) Byeee…. 😀

    Reply

  47. tantysone
    Oct 02, 2013 @ 14:26:53

    Galau-galauan dah di chap 23.. Tpi bener2 pas ama suasana hati gue sekarang, ikut ngegalau aja skarang mh.
    Malah ganti jdi tegang sekarang, itu yoona nya napa? Tabrakankah? Trus bakal masuk rumah sakitkah? Bkal minal aidzin wal’faidzin kah? #idihamitamitjgnsampaidah
    Ok yg tadi cuma becanda, ngga mungkin dong gue ngedo’Ain yoona kaya gtu wong yoona itu bias gue kok.. Ya udh mau nunggu chap depan aja deh, pgn tau perasaan joohyun gmna.

    Reply

  48. bloxtwins
    Oct 02, 2013 @ 17:39:54

    Terakhir mampir dimari msh chapter 26. skrg udh 33. maaf ya eonni langsung komen dsini. saya ketinggalan banyak T.T
    Chap yg ini bikin nyesek banget. alasan yoona mutusin kyk ngflashback saya dlu.hhu 😥
    klo udh mulai pencarian gtu suka bikin tegang, penasaran nya bikin dag dig dug#lebeeee :v
    brharap dgn yoona kecelakaan gtu ada satu pencerahan untk hubungan yoonhyun#ngarepbaliklagi
    dtunggu eonni lanjutan nya. semangaaaaat 😀

    Reply

  49. joe
    Oct 02, 2013 @ 18:49:01

    jd it alasan yoong mutusin hyunnie. Tega bgt lu mr. Seo. Gw harap yoong gk napa2.

    Reply

  50. Kwon Eya
    Oct 02, 2013 @ 19:41:36

    Yoong, trnyata alasanya itu? Kaciaan… Bner kta juhyun appa, dya bnar2 cewek luar byasa. E0thokae? Kcelakaan? Oh n0! Smoga ga pake knapa2.

    Reply

  51. dredshoes
    Oct 02, 2013 @ 23:23:18

    yoong kecelakaan. oh no!

    Reply

  52. rani
    Oct 02, 2013 @ 23:23:50

    Yah coment lgi..
    N cingu aish jngan dulu buat NC@ Ɣªª ,klu buat jgn pyah2 n susuh bngt..
    N penasaran dngan permintaan appa seo 1 lgi ke yoong???
    N mga karna kecelakaan yoong ini membuka n membuat suasana hub yoonhyun baikan lgi…
    N ditunggu chapter selanjut@..
    N fighting..,

    Reply

  53. rani
    Oct 02, 2013 @ 23:24:09

    Yah coment lgi..
    N cingu aish jngan dulu buat NC@ Ɣªª ,klu buat jgn pyah2 n susah bngt..
    N penasaran dngan permintaan appa seo 1 lgi ke yoong???
    N mga karna kecelakaan yoong ini membuka n membuat suasana hub yoonhyun baikan lgi…
    N ditunggu chapter selanjut@..
    N fighting..,

    Reply

  54. Gorjesspazzer yulsic taengsic jeti jjang
    Oct 03, 2013 @ 04:32:21

    Poor yoong nyesek banget sih liat yoong gitu
    moga yoong baik2 aja

    Reply

  55. lia taegangster
    Oct 03, 2013 @ 07:54:55

    Ooohhh… Jd ntu yg bkn yoong rela sakit buat ngelepasin seo yang padahal die cnta sangat ntu. Tragis bgt sih. Dan yoong bnr2 sakit bgt pastinya.
    Baahhh,,,, yoong kecelakaan ??? Parah gk ya ka ???
    Waduuhhh Bkln ada PW lagi. Siap2 puter otak deh. Ntu jg klo dapet.

    Reply

  56. finaLocksmith
    Oct 03, 2013 @ 10:50:29

    My God.. Gue speechless tahu alasan dibalik sikap Yoong selama ini.. Ditunggu klnjtnnya. Fighting!

    Reply

  57. idom09
    Oct 03, 2013 @ 14:18:32

    oh jd itu sebab yoong minta putus….tp bgmna kbar dy skrg stlah kecelakaan??? parah kah??? lgian mabok ga ngajak2 sih…#eh

    Reply

  58. yinz
    Oct 03, 2013 @ 15:29:58

    yoong kecelakaan? o.o

    Reply

  59. tsali
    Oct 03, 2013 @ 16:08:17

    tuuuh kan bener,pasti ada alasan kuat kenapa si yoong kagak mau balikan sm si maknae, bapaknnya minta permintaan apa lagi yak ke yoong satu lagi? auu ahh, ngeselin sih bapaknya jangan2 dia the hunter lagi (ngawur banget gue wkwkwk)

    ciyee neng jessica makin pinter analisanya, coba ga kebanyakan tidur pasti udh tau taeng punya maniito juga..

    yoong kecelekaannya parahan dikit aja, biar ntar yg ngerawat seohyun trus ntar bakal saling perhatian lagi deh ga dingin2 kayak sekarang

    Reply

  60. kún agůero
    Oct 03, 2013 @ 21:45:55

    makin kesini makin susah aja .. susah moveon maksud na (≧▼≦)

    sosis sonice nun ヽ(´▽`) ノ

    Reply

  61. MelFany
    Oct 04, 2013 @ 00:30:47

    Oooooooooohhhhhh jadi gara2 itu yoong mutusin hyunnie… Ooooohhh
    Kasian juga yaa si yoong : |
    Dtunggu moment2 romantis kaya tadi lagi unn.. Dtunggu jg chap 34 nya, dn tanpa pw 😀
    Fighting !!

    Reply

  62. chodingjihyun
    Oct 04, 2013 @ 12:49:25

    oh ternyata itu alasan yoong sebenarnya mutusin hyunnie. kasian banget nasib yoong.
    aduh taeri moment unyu sekali..
    what? chapter depan bakalan di protect?. haa baru aja selesai UTS nya harus siap” meras otak buat chapter dpn. ok aku tunggu chap selanjutnya. jangan susah” ya kakak peliiss

    Reply

  63. dhika
    Oct 04, 2013 @ 23:06:09

    satu lagi kesamaannya teri, selain mobil sport, teri suka pilem triler…. memang teri itu yang pantes jadi unnie nya ya si yul, fufufufufufufu…
    taengsic, berharap kenyataannya mereka emang gitu, kelihatan renggang di panggung, tapi deket diluar panggung, tapi au ssi udah bikin skin yang terbaik kan buat taengsic (kan time traveler…..)
    semua udah bahas yoonseo.

    Reply

  64. pande
    Oct 05, 2013 @ 19:30:33

    Wahh aku ketinggalan nihh….
    Abis athor update cepet sihhh…..
    Next jangan lama” ya…
    Semangat!:-)

    Reply

  65. priilz
    Oct 06, 2013 @ 02:19:58

    Meringissss liat keadaan yoong.. Ati ikut sakit.. Sungguh deh..
    Dan bagian seob kissing… *buyar*
    Ga tega bgt bayanginnya.. (‾⌣‾ ٥)

    Reply

  66. Dodo
    Oct 06, 2013 @ 14:04:28

    Kisah cinta nya yoona dan seohyun benar2 rumit dan tragis, alasan yoona memutuskan seohyun itu krn ayah nya seohyun, kasihan banget yoona mesti mengambil keputusan berat ini semua org gak tau klo di balik putus nya yoona dan seohyun krn campurkan tangan nya ayah seohyun (˘̩̩̩.˘̩ƪ) ,semua ini demi cita2 nya seohyun,tragis benar2 terasa tragis (˘̩̩̩.˘̩ƪ) .

    Member2 snsd demen juga ama film bollywood (∩_∩) ,po tawa pas baca dimana tae menyebutkan nama film india itu (∩_∩)

    Yoona kecelakaan ???? Moga2 gak terjadi apa2 dgn yoona

    Sippppppppppppppp (∩_∩)

    Reply

  67. †LorD†Yugo
    Oct 06, 2013 @ 17:52:54

    arrgghhh
    stlh skian lma qw g bc ff dr mu author
    skrnk mlh tw”ny yoong kclkaan
    aish kacau balau akh
    hahaha

    mianhe qw ngelewtin comment d bbrp chapter n lgsg comment dsni
    coz qw bcany nancap bbrp chap stlh hiatus bc ff slma bbrp bln nih
    wkwkwk

    Reply

  68. ckyhyun
    Oct 07, 2013 @ 15:36:58

    boleh ditarik ga kata-kata yg di komen kemarin? hihi.
    gajadi nabok yoong dah, kecian kalo alesannya begini.
    *cupcupcup sayang, yoong, sini peluk aku :D.
    kelecakaan?
    be safe, yoong pweeeeaase 😦
    kutunggu kelanjutanya, thor.
    fightinggggg! q((^_^)L

    Reply

  69. im yoongie
    Oct 07, 2013 @ 19:00:24

    yoong. andweeee!!!!! buruan lanjut, wah jangan2 yoong korban the hunter??

    Reply

  70. Ismi(˘⌣˘)ε˘`)(´⌣`ʃƪ) (@BebyIsmiIrfanti)
    Oct 09, 2013 @ 19:24:47

    Next ;D

    Reply

  71. hyun hyun
    Nov 03, 2013 @ 19:57:01

    Dohh betapa nyeseknya yoong liat Joohyun kiseeu ama yoonghwa..
    teganya >.<
    aq harap mreka bersatu..
    YoonHyun jjang !

    Reply

  72. anirecamp
    Nov 03, 2013 @ 21:16:33

    kasian yoon, ga kebayang deh klo sampe diposisi ya

    Reply

  73. Rosa
    Nov 08, 2013 @ 01:36:10

    Bagus bgt, pengen nangis pas baca cerita tentang YoonHyun, tapi kok ada capter2 yg pkek password y, gmn cra bukax ya? atau emng g bleh dibuka…
    Mohon pencerahannya…

    Reply

  74. RoyalSoosunatic
    Nov 15, 2013 @ 07:43:11

    ya ampun flashbck YoonHyun membuat mataku berkaca-kaca T.T
    sedih bgt dah…

    Reply

  75. cloudy
    Nov 21, 2013 @ 00:38:56

    kisah dua maknaes ternyata tragis juga ckckckckc…… kasihan sekali dirimu yoong 😦
    pesan itu apa artinya ya??
    next chap harus asah otak kah?? hehe

    Reply

  76. Alya
    Nov 22, 2013 @ 17:26:52

    Kaka bleh tau nama twitt atw fb nya gak??

    Reply

  77. taenytebs
    Jan 29, 2014 @ 13:41:21

    Y ampun ternyta yoong berkorban buat seobaby karna appana pantes alesana g karuan.klo seobaby tau gmn tuh y

    Reply

  78. fildahanna97
    Apr 23, 2016 @ 13:13:59

    Ahhh alasan yg pasti bsa ditebak dengan gampang -_-
    Keturunan -_-
    Aigoo yoong beban lu lebih berat ternyata pas yulsic dan taeny hampir pisah T^T
    perasaan tdi yoong sm seo di lift ??
    kenapa bsa kecelakaan ??
    Aigoo gua bingung :v

    Reply

  79. sukma1901
    Jul 21, 2016 @ 18:10:32

    Ya tuhaaaannnnnn
    Sedihhh bgt hidupnya yoonaaa
    Duhhh
    Jd gag tegaaa

    Reply

  80. Q'cho11
    Sep 30, 2016 @ 17:43:50

    Taengsic… knp handy mrk yg dapet pesan dr sang perencana lalu knp gak laen… cuman dituju kpd mrk

    Reply

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.